Minggu, 12 Juli 2009

DNA

Tanda-tanda Kekuasaan Allah pada DNA
Published by Abdullah Hadrami [abdullah] on 2009/6/1 (318 reads)
Pertanyaan tentang eksistensi Allah yang dilontarkan kaum atheis selama kurun waktu yang lama itu roboh dengan sendirinya. Hukum perubahan dan darwinisme, apabila dihadapkan pada penemuan-penemuan baru di alam semesta dan pada anatomi tubuh manusia, akan menjadi sesuatu yang menggelikan, selayaknya klaim-klaim yang tidak bisa dipertahankan dan sepatutnya ditutup dalam arsip sejarah sebagai sesuatu yang tidak pernah terbukti dan sekaligus kontradiktif.

Segala sesuatu mulai dari atom hingga
galaksi didesain untuk kebaikan bagi umat manusia. Penemuan DNA, unsur-unsur pokoknya, serta bagiamana ia bekerja, menghasilkan serangan hebat yang lain terhadap hukum perubahan. Allah di dalam al-Qur’an berfirman, ‘Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?’ (Fushshilat: 53)

Allah juga berfirman, ‘Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini.’ (al-Jatsiyah: 4)

Bruce Alberts, presiden National Academy of Sciences, mengatakan, ‘Seluruh sel dapat dilihat sebagai pabrik yang berisi jaringan elaboratif untuk menyabungkan garis-garis pertemuan, dimana masing-masing terdiri dari satu set mesin protein yang besar.’

Bahkan sel-sel yang paling sederhana itu membuat decak kagum dengan mesin high-tech-nya. Di sisi luar, permukaannya dipenuhi dengan berbagai sensor, gerbang, pompa, dan pengidentifikasi.


Di bagian dalam, sel-sel itu dikemas dengan pembangkit tenaga, tempat kerja yang otomatis, dan unit-unit daur ulang. Monorel-monorel miniatur mengangkut berbagai Artikelal dari satu lokasi ke lokasi yang lain.
Pabrik modern yang paling maju dan otomotis, dengan berbagai komputer dan robotnya yang seluruhnya terkoordinasi dengan jadwal waktu yang presisi saja masih kurang kompleksnya dibanding pekerjaan-pekerjaan di dalam satu unit sel.

‘Suatu bakteri jauh lebih kompleks dibanding setiap sistim yang mati yang dikenal manusia. Tidak ada suatu laboratorium di dunia yang dapat menyaingi aktivitas biokimia organisme hidup yang paling kecil. Satu sel lebih rumit dibanding komputer paling besar yang yang pernah dibuat manusia.’ (Sir James Gray, Cambridge University)

DNA itu seperti suatu bahasa di dalam inti sel, suatu pesan molekular, satu set perintah yang menceritakan sel itu bagaimana caranya ia membangun protein—lebih menyerupai perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan komputer. Lebih dari itu, banyaknya keterangan DNA sangat mengejutkan. Satu sel dari tubuh manusia berisi informasi tiga atau empat kali lebih banyak dibanding 30 volume Encyclopedia Britannica. Sebagai hasilnya, pertanyaan tentang asal-muasal hidup yang sekarang harus diredifinisi, sebagaimana pertanyaan tentang informasi biologis yang orisinal. Dapatkah informasi itu muncul dari alam sendiri? Atau apakah itu memerlukan suatu ‘intelligent agent’?


DNA terdiri dari bahan-bahan kimia alami (basis, gula, fosfat, yang bereaksi menurut hukum alam). Apa yang membuat DNA berfungsi sebagai suatu pesan itu bukan bahan kimia itu sendiri, tetapi lebih merupakan sekuen mereka, pola mereka. Bahan kimia dalam DNA dikelompokkan ke dalam molekul-molekul (yang disebut nukleotida) yang bertindak seperti surat-surat di suatu pesan, dan mereka harus di dalam perintah tersendiri jika pesan itu akan dapat dimengerti. Jika surat-surat itu campur aduk, maka hasilnya nonsense. Sehingga pertanyaan yang penting adalah apakah sekuen dari bahan kimia ‘surat-surat’ muncul sebab-sebab alam, ataukah ia memerlukan satu sumber yang cerdas? Apakah ia produk dari hukum atau produk desain?

Karena DNA berisi informasi, maka kasus itu lebih dapat dijelaskan dengan istilah-istilah teori informasi, suatu bidang penelitian yang menyelidiki bagaimana informasi-informasi itu ditransmisikan. Ilmuwan naturalistik hanya mempunyai dua cara yang mungkin untuk menjelaskan asal-muasal hidup—apakah itu chance (kebetulan) atau hukum alam. Tetapi teori informasi menyediakan suatu piranti yang tangguh untuk mendiskonto kedua penjelasan tersebut. Chance dan hukum sama-sama menjurus kepada struktur-struktur dengan isi informasi yang rendah, sedangkan DNA mempunyai suatu isi informasi yang sangat tinggi.’

Sekuen basis DNA tidak bisa dijelaskan dengan hukum alam karena tidak ada hukum kimia bahwa membuat setiap sekuen lebih mungkin dibanding yang lain. Pada waktu yang sama, sekuen-sekuan tersebut sangat rumit, sehingga ia tidak bisa dijelaskan sebagai sesuatu yang kebetulan.

‘Berdasarkan faktor-faktor kemungkinan, setiap helai DNA yang sehat mempunyai lebih dari 84 nukleotida, dan itu tidak mungkin sebagai akibat dari mutasi-mutasi yang sembrono. Pada tahap itu, kemungkinan-kemungkinan tersebut adalah 1 dari 480 x 1050. Nomor seperti itu jika dituliskan akan terbaca:
480,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000,000.

‘Para ahli matematik setuju bahwa suatu jumlah syarat di atas 1050, secara statistik, adalah a zero probability (nol kemungkinan). Setiap jenis yang kita kenal, termasuk bakteri sel tunggal yang paling kecil, mempunyai jumlah nukleotida lebih besar dari 100 hingga 1000. Faktanya, bakteri sel tunggal menampilkan sekitar 3,000,000 nukleotida, yang dibariskan di suatu sekuen yang sangat khusus. Ini berarti bahwa tidak ada kemungkinan matematis apapun bagi suatu spesies untuk menjadi produk dari kejadian yang acak atau bermutasi (menggunakan pernyataan favorit para evolusionis).’ (I.L.Cohen, Darwin was Wrong, 1984, hlm. 205)

Studi terhadap DNA menyediakan bukti baru yang kuat bahwa hidup adalah produk desain yang cerdas.
Dewasa ini, bergantung pada harapan bahwa beberapa proses natural akan ditemukan untuk menjelaskan DNA, adalah sikap yang amat tidak logis. Proses yang susah dimengerti yang diharapkan para natularis untuk ditemukan itu sepenuhnya tidak akan ditemukan.

Meski manusia 97% dari struktur DNA mereka dengan beberapa binatang yang lebih tinggi, namun 3% yang terakhir itu sangat vital, dimaan semua peradaban manusia, agama, seni, ilmu pengetahuan, filsafat, dan yang paling penting moral mereka, tergantung padanya.

Inilah 3% yang membedakan antara pandangan theistik (rabbani) tentang asal-muasal manusia dari pandangan yang non-theistik. Seperti yang telah diperingatkan John Quincy Adams sejak dahulu, bahwa tanpa suatu kepercayaan asal-muasal yang theistik (dalam perbedaan 3% itu), manusia tidak akan memiliki nurani. Ia lebih tidak memiliki hukum dibandingkan harimau dan ikan hiu.’

Allah berfirman di dalam al-Qur’an, ‘Dan katakanlah, ‘Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan.’ (an-Naml: 93) [erm]
(c) Hak cipta 2008 - Hatibening.com

[+/-] Selengkapnya...

Minggu, 28 Juni 2009

Tuhan Sembilan Senti

Tuhan Sembilan Senti
Oleh Taufiq Ismail

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,

Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk
orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana
kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter
tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun
menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut
dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya
ketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
Bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok,

Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil,
pertandingan bulutangkis,
turnamen sepakbola
mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,

Di kamar kecil 12 meter kubik,
sambil ‘ek-’ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat
dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh,
dengan cueknya,
pakai dasi,
orang-orang goblok merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi orang perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya,
putih warnanya,
ke mana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka
memegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda
yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz.
Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan,
Di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum.

Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr.
Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol,
sudah ada babi,
tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,
jangan,

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,
yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir.
Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,
dan ada yang mulai terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.
Korban penyakit rokok
lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir,
gempa bumi dan longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,

Pada saat sajak ini dibacakan,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
karena orang akan khusyuk dan fana
dalam nikmat lewat upacara menyalakan api
dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,

Rabbana,
beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

===========================================================

Copy Paste dari Blog http://ryosaeba.wordpress.com

Karena sesuatu harus kita Pilih dan Tanggung sendiri pilihanmu,

jangan mengorbankan orang lain.

Menutip dari Tempelan di sebuah rumah sakit umum daerah :

“Matikan Rokok Anda Sebelum Rokok Mematikan Anda”

-Thanks-



[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 20 Juni 2009

Rahasia di Balik Hijaunya Ingus
Thursday, 18 June 2009 09:54
Pengetahuan baru tentang zat hijau ingus terkuak. Ilmuwan mengkajinya untuk mengobati jantung.

Oleh: Syaefudin*

Hidayatullah.Com– Bentuknya basah, licin, dan sedikit lengket. Cairan tersebut diproduksi oleh selaput mukosa, yaitu lapisan sel pelindung rongga dan saluran tubuh yang terhubung langsung dengan dunia luar. Beberapa bagian tubuh yang dilapisi selaput ini di antaranya bibir, telinga, lubang hidung, mulut, saluran pencernaan, alat kelamin, dan dubur.

Lendir hidung yang sering dianggap mengganggu ini terbuat dari protein. Di samping itu, ada pula karbohidrat, garam, dan jaringan sel sebagai bahan penyusun. Kandungan garam menjadikan si kental terasa asin.

Penanda sakit jantung

Sebuah penelitian terbaru tentang gangguan span id="fullpost">jantung ternyata terpaut erat dengan salah satu enzim penyusun ingus di hidung. Hasil kajian tersebut mengungkap pengetahuan baru yang berkaitan dengan enzim pada lendir hidung.

Adalah para peneliti dari Universitas Sydney, Pusat Radikal Bebas di Institut Penelitian Jantung (HRI), dan Universitas Teknologi Queensland yang telah menemukan keterkaitan itu. Berdasarkan hasil penelitian, ada sebuah unsur yang dapat menghentikan laju bertambah parahnya penyakit jantung. Penghentian ini terjadi melalui pencegahan kerusakan yang diakibatkan oleh enzim yang dikandung ingus.

“Mungkin terdengar menjijikan, namun bahan kental yang sama yang membuat ingus berwarna hijau terdapat melimpah di pembuluh darah kita selama menderita sakit jantung”, papar Prof. Michael Davies dari Fakultas Kedokteran dan Institut Penelitian Jantung. Bahan kental yang dimaksud adalah enzim myeloperoksidase (MPO).

Agar berfungsi dengan baik, enzim MPO memerlukan besi sebagai ‘molekul penolong’. Lazimnya, molekul penolong ini disebut ko-enzim. Kehadiran logam besi tersebut memberikan warna hijau pada si basah lengket itu. Yang mengejutkan, warna hijau pada saus hijau khas Jepang, wasabi, juga disebabkan oleh ko-enzim yang sama.

MPO memproduksi bahan kimia pembunuh kuman berupa asam hipoklorit. Bahan tersebut biasanya digunakan sebagai penjernih air kolam renang. Dalam jumlah berlebih, asam ini dapat menimbulkan berbagai penyakit berbahaya, seperti penyempitan pembuluh darah arteri, asma, rematik, dan kanker.

“Meskipun asam hipoklorit merupakan bagian yang sangat penting bagi sistem pertahanan tubuh dalam melawan bakteri, ia juga sangat reaktif dan dapat merusak jaringan sel jika diproduksi di tempat yang salah, waktu yang salah, atau dalam jumlah berlebih”, Prof. Davies memperingatkan.

Apakah yang memicu keluarnya enzim MPO saat terkena sakit jantung? Berdasarkan penelitian terhadap 83 orang pasien, para dokter dari Providence Hospital, Michigan, Amerika Serikat, menyimpulkan bahwa keluarnya enzim MPO dapat disebabkan oleh perasaan tertekan (stres). Penyakit jantung dapat pula diakibatkan dan diperparah oleh sikap marah dan permusuhan, sebagaimana dimuat Hidayatullah.Com sebelumnya (baca: ilmuwan kurangi marah agar lebih sehat).

Menyelamatkan hidup orang

Penemuan tersebut membawa harapan baru bagi pengobatan penyakit jantung. Salah satu upaya yang tengah dikembangkan ilmuwan berdasar hasil penelitian ini adalah dengan mengatur produksi asam hipoklorit oleh enzim MPO.

Pengaturan tersebut dengan mengembangkan bahan antioksidan lain, semisal nitroksida. Berdasarkan pengujian para peneliti, nitroksida merupakan zat yang ampuh sekali untuk mencegah produksi asam hipoklorit oleh enzim MPO.

“Penemuan obat-obatan yang mampu melemahkan zat kental nan hijau [enzim MPO] dalam pembuluh darah merupakan sebuah langkah maju yang sangat penting. Kami pikir, nitroksida memiliki kemampuan besar untuk memperbaiki dan menyelamatkan hidup banyak [orang]!”, tegas Prof. Davies.

Diciptakan sebaik-baiknya

Begitulah, meski dimiliki setiap manusia, tak jarang orang melupakan ingus. Kebanyakan mereka acuh, bahkan tak sedikit yang malah mencela. Hanya sebagian kecil saja yang mau menyisihkan waktu, memaknai hikmah di balik ingus sebagai salah satu tanda keagungan Sang Pencipta.

Letaknya yang sulit terjangkau mata, menambah lengah manusia untuk memikirkan arti dan manfaat penciptaannya. Seakan, benda jijik lagi kurang menarik itu tak berguna. Padahal, sekali-kali tidaklah Allah menciptakan sesuatu di dunia ini dengan sia-sia.

Sebaliknya, segala sesuatu, tak terkecuali lendir yang ada di dalam hidung manusia, Allah ciptakan dengan sebaik-baiknya. Ini sebagaimana disebutkan Allah dalam Al Qur’an: “Yang demikian itu ialah Tuhan Yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.” (QS. As Sajdah 32: 6-7) (sfdn/medindia/ns/nm/hidayatullah.com)

ilustrasi: http://media.nih.gov, National Institut of Health


*Penulis adalah Asisten Dosen Metabolisme, Departemen Biokimia, FMIPA-Institut Pertanian Bogor.







Referensi:

1) No Author (2009). Enzyme In Nasal Mucus Could Be Key To Stop Progression of Heart Disease. Medindia.net, May 21, 2009. (http://www.medindia.net/news/Enzyme-in-Nasal-Mucus-Could-be-Key-to-Stop-Progression-of-Heart-Disease-51662-1.htm, terkunjungi pada 5 Juni 2009)

2) Becky Poole (2008). Why Does The Nose Make Mucus & Why Is Snot Green? Thenakedscientists.com, June 2008. (http://www.thenakedscientists.com/HTML/articles/article/science-of-snot, terkunjungi pada 5 Juni 2009)

3) No Author (2005). Study Finds Potential Link To Help Find Blocked Heart Arteries. News-medical.net, March 8, 2005. (http://www.news-medical.net/news/2005/03/08/8287.aspx, terkunjungi pada 13 Juni 2009)



[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 05 Juni 2009

3. Pada hari Kiamat, kebangkitan manusia bermula dari tulang sulbi.

Mu’jizat As-Sunnah: Coccyx (tulang Sulbi / Tungging)


Coccyx (tulang sulbi) adalah tulang terbawah dari vertebral column (tulang punggung). Disebutkan dalam banyak hadits bahwa tulang ini adalah asal mula manusia, bahwa dari tulang inilah mereka akan dibangkitkan pada hari Kiamat, dan bahwa tulang ini tidak hancur di dalam tanah.

Hadits-Hadits Nabi Saw:

1. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasul saw bersabda, ‘Semua bagian tubuh anak Adam akan dimakan tanah kecuali tulang sulbi yang darinya ia mulai diciptakan dan darinya dia akan dibangkitkan.’ (HR Bukhari, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad in Musnad-nya, dan Malik in kitab al-Muwaththa’).

2. Diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Rasul saw bersabda, ’Ada satu tulang pada anak Adam yang tidak dimakan tanah.’ Mereka bertanya, ‘Apa itu, ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Tulang sulbi.’ (HR Bukhari, Nasa’i, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad dalam kitabnya al-Musnad, and Malik dalam kitabnya al-Muwaththa’).

Jadi, hadits-hadits tersebut jelas dan memuat fakta-fakta sebagai berikut:
1. Manusia diciptakan mulai dari tulang sulbi.
2. Tulang sulbi tidak hancur.
3. Pada hari Kiamat, kebangkitan manusia bermula dari tulang sulbi.

Tahap-Tahap Pembentukan Janin

Ketika sperma membuahi ovum, maka pembentukan janin dimulai. Ovum yang telah terbuahi atau disebut zigot itu terbelah menjadi dua sel, dan masing-masing sel itu membelah menjadi dua sel lagi. Pembelahan dan perkembangan sel itu berlangsung hingga terbentuknya embryonic disk (lempengan embrio) yang memiliki dua lapisan.

Tulang Punggung dan Tulang Sulbi:

• External Epiblast yang terdiri dari cytotrophoblasts yang menyuplai makanan embrio pada dinding uterus, dan menyalurkan nutrisi dari darah dan cairan kelenjar pada dinding uterus.

• Internal Hypoblast: Dimulai sejak janin terbentuk dengan ijin Allah. Pada hari ke-15, lapisan sederhana muncul pada bagian belakang embrio dengan bagian belakang yang tirus, dan disebut primitive node (gumpalan sederhana).

Sisi unsur primitif yang muncul itu diketahui sebagai bagian belakang dari embrio. Dari unsur primitif dan gumpalan sederhana ini seluruh jaringan dan organ janin terbentuk sebagai berikut:

• Ectoderm, membentuk kulit dan sistem syaraf pusat.

• Mesoderm, membentuk otok halus sistim digestive (pencernaan), otot skeletal (kerangka), sistem sirkulasi, jantung, tulang pada bagian kelamin, dan sistem urine (selain kandung kemih), jaringan subcutaneous, the sistem limpa, limpa, dan kulit luar.

• Endoderm membentuk lapisan pada sistim digestive, sistem pernafasan, organ-organ yang berhubungan dengan sistim digestive (seperti liver and pankreas), kandung kemih, kelenjar thyroid (gondok), dan saluran pendengaran.

Jadi, lapisan dan gumpalan sederhana itu merupakan tulang sulbi yang dijelaskan Nabi saw kepada kita. Cacat pada janin merupakan bukti bahwa tulang sulbi itu mengandung sel-sel induk bagi seluruh jaringan manusia.

Kesimpulannya, tulang sulbi itu merupakan gumpalan sederhana, dan ia bisa berkembang dengan menghasilkan tiga lapisan yang membentuk janin: ectoderm, mesoderm and endoderm. Ia juga membentuk seluruh organ tubuh..

Tulang Sulbi tidak Bisa Hancur:

Berbagai riset menemukan bahwa pembentukan dan pengorganisasian sel-sel janin itu ditopang sepenuhnya oleh lapisan dan gumpalan sederhana, dan sebelum pembentukannya tidak ada diferensiasi sel-sel. Salah seorang peneliti terkemuka yang membuktikan hal ini adalah ilmuwan Jerman yang bernama Hans Spemann.

Setelah melakukan eksperimen-eksperimen terhadap lapisan dan gumpalan sederhana yang mengatur penciptaan janin, dan karena itu ia menyebutnya ‘primary organizer’, maka ia memotong bagian ini dari satu janin dan mengimplantasinya (cangkok) pada janin lain pada tahapan permulaan embrio (minggu ketiga dan keempat). Upaya ini membawa kepada pembentukan janin skunder pada guest body (organ tamu) segera sesudah pencampuran dan pembentukan yang ditopang oleh sel-sel tamu pada implantasi itu.

Ilmuwan Jerman tersebut memulai eksperimennya pada ampibi dengan melakukan implantasi primary organiser pada janin kedua, yang mengakibatkan perkembangan embrio skunder.

Pada tahun 1931, ketika Spemann memotong ‘primary organiser’ dan mengimplantasinya, maka potongan itu tidak memengaruhi eksperiman lagi, sementara embrio skunder itu tetap berkembang.
Pada tahun 1933, Spemann dan ilmuwan lain mengadakan eksperimen yang sama, tetapi kali ini primary organiser itu dipanaskan. Embrio sekunder itu tetap berkembang meskipun primary organiser itu dipanaskan, dan itu menunjukkan bawha sel-sel tersebut tidak terpengaruh. Pada tahun 1935, Spemann dianugerahi Nobel atas penemuannya tentang Primary Organiser tersebut.

Dr Othman Al Djilani dan Syaikh Abdul Majid melakukan beberapa eksperimen terhadap tulang sulbi pada bulan Ramadhan 1423 di Rumah Sheikh Abdul Majid Azzandani, di Sanaa, Yaman.

Keduanya memanggang tulang punggung berikut tulang sulbi dengan gas selama sepuluh menit hingga benar-benar terbakar (tulang-tulang berubah merah lalu hitam). Kemudian keduanya meletakkan potongan-potongan yang telah gosong itu pada kotak steril, dan membawanya ke laboratorim analisa terkenal di Sanaa (Al Olaki Laboratory). Dr al Olaki, the professor bidang histologi dan pathologi di Sanaa University, menganalisa potongan-potongan tersebut dan menemukan bahwa sel-sel pada jaringan tulang coccyx tidak terpengaruh, dan ia dapat bertahan terhadap pembakaran (hanya otot, jaringan lemak, dan sel-sel sumsum tulang saja yang terbakar, sementara sel-sel tulang tidak terpengaruh).

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 24 April 2009

ISLAM MENCERAHKAN


Islam adalah agama yang mencerahkan kehidupan manusia. Kitab sucinya - Al
Qur’an -adalah sebuah mukjizat yang menjadi petunjuk sepanjang masa. Tentang
apa saja. Di dalamnya ada guidance ajaib, yang jika dipraktekkan bakal
mengantarkan kita kepada hasil yang menakjubkan. Di segala bidang. Di bidang
ekonomi, bidang politik, sosial budaya, keluarga, sampai ilmu pengetahuan dan
teknologi yang menjadi ciri khan manusia abad ini dan mendatang.

Karena itu, Islam menjamin umatnya bakal menjadi umat teladan jika
mengikutinya. Sayang, beberapa ratus tahun terakhir ini, umat Islam tidak
menjalankan ajaran Al Qur’an secara utuh dan konsisten. Maka umat yang
seharusnya menjadi teladan di muka Bumi ini pun menjadi terperosok dalam jurang
kemunduran yang sangat dalam.

Dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, Al Qur’an adalah kitab suci yang
paling mengagumkan. Prediksi-prediksinya tentang banyak hal ke masa depan luar
biasa akurat dan mencengangkan. Mulai dari bidang kosmologi, astronomi,
biologi, kedokteran, kimia, metalurgi, sampai perkembangan biomolekuler
mutakhir, sangatlah mengagumkan. Tidak berlebihan jika Al Qur’an disebut
sebagai buku induk ilmu pengetahuan.

Hal ini, sebenarnya telah dibuktikan oleh ilmuwan-ilmuwan Islam di jaman
keemasan khalifah Islamiyah. Pada jaman itu ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi
berkembang sangat pesat. Dan kemudian diadopsi oleh peradaban Barat, sehingga
berkembang seperti dewasa ini. Ironisnya, kini dunia Islam malah meredup.

Bukan hanya di masa lalu, di masa depan peradaban manusia pun, Al Qur’an
bakal tetap bersinar sebagaimana diklaim dalam ayat-ayat yang terkandung di
dalamnya.

QS. An Nisaa' (4): 174
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu,
dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur'an).

Prediksi-prediksi dalam bidang kosmologi misalnya, sungguh mengagumkan. Di
antaranya adalah, munculnya teori Big Bang ternyata seiring dengan penjelasan
dalam Al Qur’an surat al Anbiyaa': 30. Ayat itu menjelaskan bahwa langit dan
Bumi dulunya memang satu kesatuan kemudian dipisahkan dengan kekuatan besar.

Sebaliknya keruntuhan alam semesta - Big Crunch - kelak, juga sudah
diprediksi oleh Al Qur’an dalam surat yang sama ayat 104. Bahwa Allah bakal
menggulung langit seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana
permulaan penciptaan, maka demikian pula Allah bakal mengakhirinya. Dua
skenario besar yang sampai kini masih menjadi bahan diskusi para pakar
kosmologi modern.
Dalam bidang Fisika modern, Al Qur’an juga memberikan gambaran-gambaran
menakjubkan tentang relativitas waktu, perjalanan teleportasi, alam semesta
berdimensi 9, rekaman alam semesta, dan dunia hologram. Semua itu adalah
puncak-puncak perkembangan mutakhir dalam bidang sains modern yang belum
sepenuhnya dipahami oleh para pakar. Akan tetapi Al Qur’an telah memberikan
sinyal-sinyal keberadaannya.

Saya hanya ingin memberikan gambaran lebih jelas kepada anda bahwa Al Qur’an
adalah kitab induk ilmu pengetahuan yang luar biasa hebatnya. Sayangnya, selama
ini kita memperlakukannya hanya sebagai buku doktrin yang tidak boleh dipahami
secara ilmiah. Pokoknya telan saja mentah-mentah. Dan tidak boleh membantah
guru yang mengajarinya.

Nah dalam diskusi ini, sekali lagi saya akan mengajak pembaca untuk memahami
betapa indah dan canggihnya informasi dari dalam Al Qur’an ketika bercerita
tentang penciptaan manusia. Baik manusia pertama, maupun kita semua yang
menjadi anak cucunya.

Al Qur’an menyodorkan sebuah cerita ilmiah mempesona yang menggabungkan
ilmu-ilmu kedokteran mutakhir, ilmu biologi, biokimia, fisika modern, dan ilmu
biomolekuler yang kini berkembang sangat pesat.

Proses penciptaan Adam dan Hawa beserta anak cucunya tidak lagi harus kita
persepsi sebagai sebuah cerita legenda yang membosankan, melainkan sebagai
sebuah pertunjukan drama kolosal sains fiction yang sangat mencengangkan. Allah
memberikan sinyal-sinyal itu dalam berbagai firmanNya.

QS. As Sajdah (32): 7-9
Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai
penciptaan manusia dari tanah.

Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (sperma &
ovum).

Kemudian Dia menyempumakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh-Nya dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit
sekali bersyukur.

Ayat-ayat di atas, di bagian-bagian berikut yang lebih khusus, akan kita
bahas lewat pendekatan sains mutakhir, bersama ayat-ayat lain dari dalam Al
Qur’an.

Semakin banyak ilmu mutakhir yang kita libatkan, semakin baik pula kesimpulan
yang kita peroleh. Semakin canggih alat yang kita gunakan, maka semakin
mendalam pula kepahaman yang kita peroleh.

QS. Al Jaatsiyah (45): 2-5
Kitab (ini) diturunkan dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kehebatan
Allah) untuk orang-orang yang beriman.

Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang
bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (canggihnya ilmu Allah) untuk
kaum yang meyakini,

dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari
langit lalu dihidupkanNya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada
perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (Keagungan Kekuasaa Allah) bagi kaum
yang berakal.



[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 11 April 2009

Berpolitik Bagian Dari Dakwah

Posted By Tim dakwatuna.com On 25 Maret 2009 @ 13:46 In Fiqh Da'wah | 14 Comments

dakwatuna.com - Allah SWT. telah menurunkan Risalah terakhir yang merangkum seluruh risalah nabi-nabi sebelumnya. Risalah yang bersifat “syaamilah mutakaamilah” (komprehensif dan integral). Risalah yang tidak ada satupun dimensi kehidupan kecuali ia mengaturnya secara sistemik baik secara global maupun secara spesifik. Oleh karenanya, Allah SWT berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah:208)

“Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang Telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang. sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang Telah kamu perselisihkan itu.” (Al-Maidah:48)

Risalah Islam ini sesungguhnya “Risalah Nabawiyah” yang terakhir yang sengaja diturunkan sebagai “way of life” (cara hidup) bagi seluruh manusia. Oleh karenanya ia bicara tentang seluruh dimensi kehidupan manusia. Baik dimensi aqidah, ibadah maupun dimensi akhlak. Dan yang termasuk dalam tiga dimensi ini adalah masalah ekonomi, sosial budaya, politik dan keamanan. Di sini, tidak boleh ada yang melakukan dikotomi dalam ajaran Islam. Tidak ada yang mengatakan: “Islam Yes, Politik No”, dan tidak ada lagi yang mengatakan: “Dakwah Yes, Politik No”. atau mengatakan: “Yang penting adalah aqidah, yang lain nggak penting.”

Selanjutnya bagaimana kita memiliki pemahaman yang komprehensif ini dan memperjuangkannya dalam kehidupan kita. Yang akhirnya lahirlah pencerahan dan perbaikan dalam dunia ekonomi, sosial budaya, politik dan keamanan yang berimpact kepada kebaikan dan maslahat umat.

Tarbiyah Siyasiyah

Tarbiyah siyasiah yang bermakna pendidikan atau pembinaan politik adalah sangat urgent dipahami oleh setiap muslim. Karena pemahaman politik yang sejatinya, tidak sama dengan pemahaman selama ini dalam ilmu politik secara umum, yaitu berpolitik yang hanya dimaksudkan untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaan. Akan tetapi kita berpartisipasi dalam politik untuk menegakkan nilai-nilai kebenaran ilahiah dan memperjuangkan kepentingan masyarakat. Berkuasa untuk melayani umat, dan memimpin untuk memperbaiki sistem yang tidak berpihak kepada nilai-nilai kebaikan dan kebenaran.

Oleh karenanya, seluruh aktivitas yang berkaitan dengan gerakan berpartai dan berpolitik, disebut dengan “Jihad Siyasi” (Perjuangan Politik). Dalam bahasa Imam Hasan Al-Banna, perjuangan ini dikatagorikan dalam marhalah “rukun amal” yang disebut “Ishlahul Hukumah” (Perbaikan Pemerintahan).

Keberhasilan dan kesuksesan berpolitik atau jihad siyasi harus berimpact kepada dimensi kehidupan yang lain. Harus berimpact kepada dunia pendidikan dan dakwah. Yang berujung kepada pencerdasan anak bangsa dan pencetakan generasi rabbani. Harus berimpact kepada dunia ekonomi dan sosial budaya. Yang berakhir kepada pemeliharaan aset-aset negara dan pendayagunaan kepada masyarakat yang lebih luas. Begitu juga mampu memelihara identitas atau jati diri bangsa yang bertumpu pada pondasi spirituil dalam aspek sosial budaya.

Seruan dan anjuran kepada umat Islam untuk kembali ke barak atau ke dunia dakwah saja dengan pemahaman yang sempit, karena alasan bahwa dunia politik adalah dunia “rawan dan beranjau”, dunia yang sarat dengan kebohongan, ketidak jujuran, khianat, gunjing-menggunjing, halal menjadi haram, haram menjadi halal, atau menyetujui demokrasi yang merupakan produk Barat, adalah sebuah seruan kemunduran dalam berdakwah. Bukankah seruan ini seperti orang yang mengatakan dulu: “Islam Yes, Politik No”. Sebuah adigium yang dulu merupakan musuh bersama umat Islam dan da’i yang mengajak kembali manusia kepada Islam secara kaffah atau komprehensif.

Dan bila ada sebagian kader yang tergelincir dan terjerumus dalam permainan sistem yang destruktif negatif, maka tugas umat, organisasi massa Islam atau organisasi politik Islam untuk menyiapkan sarana dan prasarana agar setiap yang terjun ke dunia politik tetap istiqamah dalam menjalankan amanah yang dibebankan kepadanya dan tetap menjaga integritas diri.

Baina Ad-Dakwah Was Siyasah

Apakah ada pertentangan antara dakwah dan siyasah atau politik?. Jawaban pertanyaan ini akan menyelesaikan kerisauan dan kegamangan kita dalam melakukan kerja-kerja dakwah selanjutnya yang bersinggungan dengan dunia politik dan langkah meraih kemenangan “Jihad Siyasi” dalam perhelatan pemilihan wakil-wakil rakyat dan pemimpin negeri ini.

Ayat di atas dan pengertian Islam yang didefinisikan oleh Imam Hasan Al-Banna di bawah ini adalah dalil yang menunjukkan tentang titik temunya amal da’awi dan amal siyasi dalam bingkai keislaman. Jadi tidak ada samasekali pertentangan antara dunia Dakwah dengan dunia Politik. Coba kita renungkan pernyataan Beliau dalam “Risalatut Ta’lim”:

الإسلامُ نِظَامٌ شَامِلٌ يَتَنَاوَلُ مَظَاهِرَ الحَيَاةِ جَمِيْعًا فهو دَوْلَةٌ وَوَطَنٌ أَوْ حُكَُوْمَةٌ وَأُمَّةٌ، وَهُوَ خُلُقٌ وَقَوَّةٌ أَوْ رَحْمَةٌ وَعَدَالَةٌ، وَهُوَ ثَقَافَةٌ وَقَانُوْنٌ أَوْ عِلْمٌ وَقَضَاءٌ، وَهُوَ مَادَّةٌ وَثَرْوَةٌ أَوْ كَسْبٌ وَغَِنىً، وَهُوَ جِهَادٌ وَدَعْوَةٌ أَوْ جَيْشٌ وَفِكْرَةٌ، كَمَا هُوَ عَقِيْدَةٌ صَادِقَةٌ وَعِباَدَةٌ صَحِيْحَةٌ سَوَاءٌ بِسَوَاءٍ

“Islam adalah nidzam (aturan) komprehensif yang memuat seluruh dimensi kehidupan. Ia adalah daulah dan tanah air atau pemerintahan dan ummat, ia adalah akhlak dan kekuatan atau rahmat dan keadilan. Ia adalah tsaqafah (wawasan) dan qanun (perundang-undangan) atau keilmuan dan peradilan, ia adalah materi dan kesejahteraan atau profesi dan kekayaan. Ia adalah jihad dan dakwah atau militer dan fikrah, sebagaimana ia adalah aqidah yang benar dan ibadah yang shahih ( benar).”

Dakwah yang bertujuan menyeru manusia untuk kembali kepada nilai-nilai Islam secara komprehensif bisa dilakukan oleh kader di manapun ia berada dan apapun profesinya. Apakah ia seorang ekonom, pengusaha, pendidik, teknokrat, birokrat, petani, buruh, politikus (aleg) dan eksekutif (menetri) bahkan seorang presiden sekalipun. Jadi dakwah bukan suatu yang antagonis dengan dunia politik, akan tetapi dunia politik merupakan salah satu lahan dakwah.

Semoga tulisan singkat ini mampu memberi energi baru dan gelora semangat bagi kita umat Islam untuk menguatkan persatuan dan kesatuan untuk menuju Indonesia yang lebih baik, yang diridhoi Allah swt. menuju “Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur.” Allahu Akbar Walillahi alhamdu.


Article printed from dakwatuna.com: http://www.dakwatuna.com

URL to article: http://www.dakwatuna.com/2009/berpolitik-bagian-dari-dakwah/




[+/-] Selengkapnya...

Senin, 09 Maret 2009

PACARAN DALAM PANDANGAN ISLAM

for everyone

Gimana sich sebenernya pacaran itu, enak ngga' ya? Bahaya ngga' ya ? Apa bener pacaran itu harus kita lakukan kalo mo nyari pasangan hidup kita ? Apa memang bener ada pacaran yang Islami itu, dan bagaimana kita menyikapi hal itu?

Memiliki rasa cinta adalah fitrah
Ketika hati udah terkena panah asmara, terjangkit virus cinta, akibatnya...... dahsyat man...... yang diinget cuma si dia, pengen selalu berdua, akan makan inget si dia, waktu tidur mimpi si dia. Bahkan orang yang lagi fall in love itu rela ngorbanin apa aja demi cinta, rela ngelakuin apa aja demi cinta, semua dilakukan agar si dia tambah cinta. Sampe' akhirnya....... pacaran yuk. Cinta pun tambah terpupuk, hati penuh dengan bunga. Yang gawat lagi, karena pengen bukti'in cinta, bisa buat perut buncit (hamil). Karena cinta diputusin bisa minum baygon. Karena cinta ditolak .... dukun pun ikut bertindak."na'uzubillah min zalik"

Sebenarnya manusia secara fitrah diberi potensi kehidupan yang sama, dimana potensi itu yang kemudian selalu mendorong manusia melakukan kegiatan dan menuntut pemuasan. Potensi ini sendiri bisa kita kenal dalam dua bentuk. Pertama, yang menuntut adanya pemenuhan yang sifatnya pasti, kalo ngga' terpenuhi manusia bakalan binasa. Inilah yang disebut kebutuhan jasmani (haajatul 'udwiyah), seperti kebutuhan makan, minum, tidur, bernafas, buang hajat de el el. Kedua, yang menuntut adanya pemenuhan aja, tapi kalo' kagak terpenuhi manusia ngga' bakalan mati, cuman bakal gelisah (ngga' tenang) sampe' terpenuhinya tuntutan tersebut, yang disebut naluri atau keinginan (gharizah). Kemudian naluri ini di bagi menjadi 3 macam yang penting yaitu :
Gharizatul baqa' (naluri untuk mempertahankan diri) misalnya rasa takut, cinta harta, cinta pada kedudukan, pengen diakui, de el el.
Gharizatut tadayyun (naluri untuk mensucikan sesuatu/ naluri beragama) yaitu kecenderungan manusia untuk melakukan penyembahan/ beragama kepada sesuatu yang layak untuk disembah.
Gharizatun nau' (naluri untuk mengembangkan dan melestarikan jenisnya) manivestasinya bisa berupa rasa sayang kita kepada ibu, temen, sodara, kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi kepada lawan jenis.

Pacaran dalam perspektif islam
In fact, pacaran merupakan wadah antara dua insan yang kasmaran, dimana sering cubit-cubitan, pandang-pandangan, pegang-pegangan, raba-rabaan sampai pergaulan ilegal (seks). Islam sudah jelas menyatakan: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Q. S. Al Isra' : 32)

Seringkali sewaktu lagi pacaran banyak aktivitas laen yang hukumnya wajib maupun sunnah jadi terlupakan. Sampe-sampe sewaktu sholat sempat teringat si do'i. Pokoknya aktivitas pacaran itu dekat banget dengan zina. So....kesimpulannya PACARAN ITU HARAM HUKUMNYA, and kagak ada legitimasi Islam buatnya, adapun beribu atau berjuta alasan tetep aja pacaran itu haram.

Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud: "Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu serta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu."(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).

Jangan suka mojok atau berduaan ditempat yang sepi, karena yang ketiga adalah syaiton. Seperti sabda nabi: "Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat (berduaan di tempat sepi), sebab syaiton menemaninya, janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali disertai dengan mahramnya." (HR. Imam Bukhari Muslim).

Dan untuk para muslimah jangan lupa untuk menutup aurotnya agar tidak menjerumuskan para lelaki. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya." (Q. S. An Nuur : 31).

Dan juga sabda Nabi: "Hendaklah kita benar-benar memejakamkan mata dan memelihara kemaluan, atau benar-benar Allah akan menutup rapat matamu."(HR. Thabrany).

Yang perlu di ingat bahwa jodoh merupakan QADLA' (ketentuan) Allah, dimana manusia ngga' punya andil nentuin sama sekali, manusia cuman dapat berusaha mencari jodoh yang baik menurut Islam. Tercantum dalam Al Qur'an: "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)."
Wallahu A'lam bish-Showab


[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 28 Februari 2009

“Gaza dan Krisis Ekonomi” Di Balik Meningkatnya Kebencian Terhadap Yahudi di Dunia


“Perang Gaza .. Krisis keuangan global “.. keduanya merupakan faktor yang paling menonjol di balik meningkatnya kebencian terhadap orang Yahudi di seluruh dunia. Dan yang sangat kentara adalah ketika terjadinya kasus pembakaran rumah-rumah ibadat dan bendera berlambang Yahudi dan menggantungkan sepatu di atasnya, dan tersebarnya beberapa situs internet yang menyerukan kebencian terhadap Yahudi dan Israel,” menurut sebuah konferensi internasional untuk memerangi anti-Yahudi, yang baru-baru ini diadakan di London.

Pada edisi Kamis, surat kabar Israel “Yediot Aharonot”, melansir, “Bahwa di antara alasan digelarnya Konferensi
Internasional Guna Memerangi anti-Semitism seputar faktor-faktor meningkatnya kebencian terhadap orang-orang Yahudi di seluruh dunia selama kurun terakhir ini adalah keyakinan Sepertiga Penduduk Eropa, bahwa orang-orang Yahudi ada di balik terjadinya krisis keuangan global dan perang yang digencarkan oleh Israel terhadap Jalur Gaza. “

Surat kabar tersebut menambahkan, bahwa “fenomena ini meningkat secara signifikan di kawasan Eropa Tengah dan Timur. Seperti Hungaria – pasca invasi gaza- telah berubah menjadi salah satu Negara terbesar di Eropa yang mengekspos kebenciannya terhadap Yahudi.

Surat kabar tersebut juga menerangkan, “Bahwa Situs-situs Internet (website) yang menyerukan kebencian terhadap orang-orang Yahudi/ Israel dan menyerang pemimpin-pemimpin Israel meningkat secara drastis dalam beberapa waktu terakhir di negara-negara tersebut, dibandingkan sebelum terjadinya krisis keuangan global yang memukul perekonomian dunia pada kuartal terakhir di tahun 2008 dan sebelum perang terakhir di Gaza.”
Negara-negara di dunia Mengalami Krisis Keuangan Global yang menghancurkan perekonomian mereka sejak September 2008. Krisis yang terparah di alami Amerika Serikat setelah hancurnya Bank Lehman Brothers; yang mengalami kerugian diperkirakan mencapai miliaran dollar; dan karena investasi di pasar hipotek AS.(Ismon/An/alsofwah)

[+/-] Selengkapnya...

SELALU SISA CINTA

February 21, 2009 — Abdullah Hadrami (Views: 145)

Cinta sisa atau sisa cintakah yang kita beri……?

Sholat diakhir waktu….

Tilawah…..masih dengan menghitung lembarannya…

Amal sholih…..mikir dulu….

Infak….masih hitung….apa ada sisa ga ya?

Puasa….ukur kesibukan dan kemampuan dulu….

Lail….yah, kalau ga cape……

Dhuha……ntar kalau sempat….

Muroja’ah….kalau ingat…..

Ada yang kurang ketika aku data ini……atau harus disempurnakan, atau ada yang mau ditambahkan….yang aku ingat cuma itu….

Rupanya semua yang kita beri adalah sisa cinta atau cinta sisa…

Tinggallah lelah dan penat……

Hingga tinggallah sisa cinta dan cinta sisa yang di beri….

Kira-kira Dia beri cinta sisa ga ya? atau sisa dari cintaNya…?

Seingatku, kita “ADA” dengan penciptaan sempurna…

Padahal kita selalu memberi sisa cinta dan Cinta sisa…. (Astaghfirullah…lelah, penat itu seakan menggiring untuk memberikan cinta sisa ataupun sisa cinta kepada NYa…walaupun Ia begitu memahami, walaupun tidak ada niat dalam hati dan diri ini untuk melakukan ini)

Terlalu banyak yang sisa yang kita berikan, entah sisa dari lelah ini, sisa dari penat ini, sisa dari sibuk ini, sisa dari gundah ini, sisa dari sedih ini, sisa dari ‘manapun’ asal nya……

Aahhhh….ternyata semua memang sisa…..

(Diantaranya…..terlalu banyak yang ’sisa’ yang aku lakukan akhir-akhir ini….Tapi Allah tetap Cinta padaku, dan aku tetap akan berusaha untuk membuatNya jatuh cinta padaku….)

Selalu cinta sisa…..

Selalu sisa cinta….. (Rinda Arsianah/ Warna Islam)


[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 04 Februari 2009

Senyum Syuhada Gaza Insya Allah...

Senyum Syuhada Gaza Insya Allah...
February 3, 2009 — Abdullah Hadrami (Views: 33)

Sesungguhnya orang-orang yang mengira bahwa Islam bisa tegak tanpa tetesan darah yang tertumpah dan tubuh yang terkoyak, mereka itu orang-orang yang bingung dan tidak mengetahui hakikat dan tabi’at dien ini. Ketahuilah, sesungguhnya hidupmu adalah jihad, kemuliaanmu ada pada jihad, dan eksistensimu terikat erat dengan jihad!!

Allah Ta’aala berfirman:

“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya”. (Al-Baqoroh : 154

“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Mereka dalam Keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman. (yaitu) orang-orang yang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). bagi orang-orang yang berbuat kebaikan diantara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar. (yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung”.(Ali Imron : 169-172)
Syahid diiringi dengan syahid lainnya insya Allah, jenazah datang silih berganti, iringan pembawa jenazah di Gaza tidak pernah berhenti, berpuluh-puluh orang tua memberikan ciuman terakhir dan perpisahan kepada anak-anak mereka dengan sabar dan keimanan yang tegar, dan ibu-ibu yang dengan ikhlas memberikan ucapan selamat tinggal kepada buah hati mereka yang mereka cintai.

“Jika saat ini kaum muslimin ingin memahami makna syahid yang disampaikan oleh Allah dan memberikannya derajat yang tinggi, memahaminya secara factual makna syahadah dan nilai-nilainya maka tidak akan didapatkan di dunia manapun tempat yang lebih baik dan afdhal dan gambaran yang jelas dari apa yang ada di Gaza akan makna syahadah yang mulia ini”.

Itulah ungkapan yang disampaikan salah seorang pasukan perlawanan dengan bangga saat berada di perbatasan dalam menghadapi permusuhan Zionis Yahudi di Gaza. Dan dengan bangga juga beliau mengatakan : “Gaza merupakan sumber para syuhada yang sangat fenomenal di dalam dunia Islam saat ini, yaitu mengingatkan umat Islam makna kata syahadah dan apa yang mengiringinya dari petunjuk-petunjuk yang mulia tersebut”.

Bersamaan dengan mengalirnya air mata dan sungai darah dengan deras, tampak jalur Gaza yang tegar dan teguh menakjubkan. Dan dengan ucapan yang penuh keikhlasan kami sampaikan : “Selamat tinggal… selamat tinggal… kapan kita bisa bertemu kembali? “Telah bertambah para syuhada datang silih berganti, telah meninggalkan kita para syuhada yang mulia”.

Dengan lantunan yang indah diceritakan akan keajaiban syahadah yang merupakan cendera mata yang indah di alam yang kekal meninggalkan jalur Gaza dari anak-anak, pemuda, orang tua dan wanita yang berlomba-lomba menghadirkan para syuhada berikutnya.

Pesawat-pesawat tempur Israel dengan bermacam kendaraannya dan beragam warnanya yang menghujani bom di atas langit jalur Gaza tidak membuat mereka gentar dan takur, bahkan mereka dengan gagah berani maju menjadi pahlawan yang gagah, berdiri tegak menjadi tameng, menghadang para penjajah yang datang membawa dalam jiwa mereka ruh kematian… mereka menyebar dengan sarana sedikit dihadapan alat yang keras dan alat perang super canggih, namun mereka tetap berani menghadapinya : “Betapa banyak kelompok sedikit mampu mengalahkan kelompok yang besar dan banyak jumlahnya dengan izin Allah”. (Al-Baqarah : 249)

Jalur Gaza hingga hari ini tidak pernah berhenti menghadirkan syuhada, datang silih berganti, semuanya meninggalkan cerita dan kisah menarik dan penuh dengan kepahlawan dan perlawanan yang gagah dan kebanggaan sehingga menambah umat Islam ketsabat (keteguhan).

Sungguh ganjarannya adalah surga-surga wahai bunda…

Abdullah misalnya mencium tangan bundanya pada malam itu, dan bersegera pergi keluar menerobos kegelapan malam di tengah kota, walaupun ibunya berusaha mengingatkannya untuk tinggal di rumah pada malam itu, karena khawatir akan ada serangan dan bom yang jatuh menimpa dirinya, namun peringatan tersebut tidak berarti baginya. Abdullah menggenggam tangan ibunya dengan penuh rasa hormat lalu menciumnya dengan penuh kehangatan, lalu dia berkata kepada bundanya : “Bunda, jika saya tetap disini tidur dengan nyenyak, dan tetangga kita melakukan itu juga, sementara sahabat-sahabatku keluar berjuang dengan gagah berani… maka kenapa aku tidak boleh ikut bersama mereka sehingga aku dapatkan pasukan penjajah yang berjalan di sekitar rumah kita lalu membunuhnya”… kemudian dia menambahkan perkataannya : “Sungguh kalau aku datang membawa syahadah… janganlah engkau bersedih… karena yang demikian ganjarannya adalah jinan (surga-surga) wahai ummi Abdullah… jinan (surga-surga) bukan jannah saja”.

Adapun Abu Raid kisahnya lain lagi, beliau menghubungi kedua anaknya yang berada di perbatasan menjaga kamp pertahanan bukan untuk memberikan wasiat agar mereka tenang dan diam namun justru memberi memotivasi untuk berjihad lebih banyak dan lebih banyak lagi dan memberikan bekal dengan keimanan yang matang: beliau menyampaikan kepada kedua anaknya akan besarnya ganjaran syahadah dan apa-apa yang menunggu mereka… dengan penuh tsiqoh dia berkata : “Kita menghadiahkan kepada kaum muslimin pelajaran-pelajaran akan makna tsabat dan cinta syahadah di jalan Allah, mereka adalah prajurit yang dilindungi oleh mobil-mobil tank yang tangguh dan pesawat-pesawat tempur yang canggih, sementara anak-anak kita menghadapi mereka dengan telanjang dada dengan penuh keberanian dan ketegaran”.

Seorang wanita Palestina dengan penuh senyum dan cahaya yang menyinari wajahnya yang menjadi salah satu pahlawan perjuangan bersama sayap militer Hamas Al-qassam. Abu Raid menyampaikan wasiatnya sebelumnya kepergiannya menjemput syahadah…

Adapun pejuang lainnya berkata: “Kami rindu kematian sebagaimana mereka merindukan kehidupan, karena kematian kami adalah syahadah dan kehidupan yang tidak akan punah selamanya”.

Disisi lainnya ada seorang wanita yang anaknya mati syahid di jalan Allah, dia memanggil suaminya dengan penuh kegembiraan seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu lainnya dengan penuh kebanggaan, dia berkata : “Kelak dia akan memberikan syafaat kepada saya, orang tuanya dan tujuh puluh orang dari keluarganya , maka kemuliaan apa lagi yang saya inginkan selain dari ini semua… anak-anak kami tidak mati namun mereka hidup di sisi Tuhan mereka dengan rizqi yang berlimpah”.

Muhammad Syihab wakil dari parlemen HAMAS mencium anaknya yang masih muda yang bernama Abdurrahman, yang telah mendapatkan syahidnya pada hari itu dan dengan penuh ketegaran beliau berkata kepada para wartawan : “Kita telah berpindah dari marhalah sabar kepada ridla… Anak-anak kita telah mendapatkan apa yang mereka cita-citakan…Demi Allah, kami sebagai orang tua mereka, juga menginginkan syahadah sebelum mereka.. kami iri dengan mereka yang telah mendahului kami mendapatkan surga Firdaus yang tinggi tingkatannya”.

Alangkah agungnya seorang yang syahid… Di akhirat ia memperoleh kebesaran luar biasa. Dia tidak meninggalkan dunia ini kecuali dengan barisan yang mulia. Manusia menangis, sedangkan syahid tersenyum…Kegembiraan melihat tempat tinggalnya di surga menyunggingkan senyum di bibir sang syahid insya Allah, seperti yang kita lihat para Syuhada Gaza berikut ini:


[+/-] Selengkapnya...

Tanda-tanda kebesaran Allah terus terkuak.

1500 Syahid insya Allah, 3700 Calon “Mujahid” Lahir dalam 22 Hari

February 4, 2009 — Abdullah Hadrami (Views: 10)

Tanda-tanda kebesaran Allah terus terkuak. Selama serangan Israel yang menelan 1500 nyawa, Allah memunculkan 3700 bayi

Berbeda dengan mental tentara Zionis-Yahudi yang dikenal takut mati, Melahirkan adalah bagian dari pada jihad bagi warga Gaza. Karenanya, kematian bukan sesuatu yang ditangisi. “Kalau mereka membunuh seribu dari kami, maka kami akan mendatangkan beribu-ribu penggantinya,” demikian ujar seorang ibu di Gaza

“HilangBayi Gaza seribu, tumbuh tiga ribu,” begitulah yang terjadi di Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa
1412 putra- putrid Gaza, justru diobati Allah dengan lahirnya 3700 bayi. Menariknya, mereka lahir selama 22 hari gempuran Israel terhadap kota kecil ini.

Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan, dalam 22 hari serangan Israe, sebanyak 3700 bayi lahir di Gaza.

“3700 bayi telah terlahir antara 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009. ketika Israel melakukan serangan yang menyebabkan meninggalnya 1412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita dan anak-anak,” ujarnya.

Bulan Januari ini saja, terdaftar angka kelahiran tertinggi, dibanding bulan-bulan sebelumnya. “Setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza, dan dalam satu bulan tercatat 3000 hingga 4000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1300 kelahiran. Yakni dalam bulan Januari, terjadi peningkatan kelahiran hingga mencapai1000 kasus,” ucapnya dikutip islamonline.net.

“Ini adalah karamah untuk penduduk Gaza, yang telah kehilangan banyak nyawa,” ungkapnya dengan penuh kegembiraan.

Menurutnya, jika dibandingkan antara angka kematian dan kelahiran di Gaza, maka angka kalahiran mencapai 50 ribu sedangkan kematian mencapai 5 ribu tiap tahunnya.

“Israel sengaja membunuh para wanita dan anak-anak untuk menghapus mesa depan Gaza, 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2000 anak serta 1000 wanita mengalami luka-luka,” unggapnya.

Langit Turunkan “Anwar Baru”

Anwar, adalah nama anak Gaza yang baru lahir dari keluarga Mahmud Ulyan. Nama itu juga nama saudara kandungnya yang telah syahid.

“Mereka membunuh Anwar, dan langit telah menurunkan Anwar yang baru.”

Jalan Al Yarmuk, barat kota Gaza telah kehilangan 15 penduduknya selama serangan Israel berlangsung. Akan tetapi mereka mendapatkan 30 bayi, yang lahir di masa itu.

Tampaknya Israel akan terus berhadapan dengan masalah demografi Palestina, dimana angka kelahiran di negeri itu semakin bertambah setelah terjadi peperangan. Ummu Ahmad, ibu 4 anak menegaskan hal itu.

“Dengan izin Allah, saya akan melahirkan setiap tahun satu anak, kami akan terus memerangi mereka, kalau mereka membunuh seribu dari kami, maka kami akan mendatangkan beribu-ribu penggantinya.”

Statistik menunjukkan bahwa dalam sepuluh tahun, terjadi peningkatan jumlah penduduk di Gaza, dari 1 juta menjadi 1,5 juta jiwa. Yakni bahwa peningkatan mencapai hingga 50%. Kalau tahun 1997 Gaza meyumbang 36% jumlah penduduk Palestina, kini penduduk Gaza menyumbang 40 % kepada penduduk Palestina secara keseluruhan.

Perkiraan tahun 2025 rakyat Palestina mencapai 6 juta jiwa. Peningkatan inilah yang dikhawatirkan Israel. Urnun Suvir, dosen Universitas Haifa menulis dalam buku terbarunya, bahwa meningkatnya jumlah penduduk Palestina, akan mengancam strategi Israel dan mengancam keberadaan ”negara Israel”.

Israel boleh saja berencana melakukan makar. Namun faktanya, pembalasan Allah terhadap makar mereka jauh lebih hebat dan lebih dasyat. [hidayatullah]

[+/-] Selengkapnya...

Minggu, 01 Februari 2009

OKI: Perlunya Bongkar Kejahatan Zionis-Yahudi

Menteri Penerangan negara-negara OKI menyatakan perlunya membongkar kejahatan Zionis-Yahudi agar publik internasional tahu Menpen negara-negara anggota OKI Rabu (28/1/2009) dalam oickonferensi di Rabat, Maroko. Dalam pertemuan itu, menegaskan urgensi memperluas jaringan penerangan Islam guna melawan konspirasi yang ingin memburukkan citra Islam dan umat muslim serta berupaya membongkar kejahatan Zionis-Yahudi di hadapan opini publik internasional.

Terkait hal ini, Menteri Luar Negeri Pemerintah Palestina “boneka” dukungan Mahmud Abbas, Riyadh al-Maliki di sela-sela pertemuan Rabat mengatakan, konferensi ini meliputi agenda dukungan materil dan teknis terhadap media-media kelompok Palestina dan pentingnya upaya membongkar kekejian Yahudi.

Al-Maliki menambahkan dengan terbongkarnya kejahatan Zionis Yahudi sebagaimana adanya seluruh dunia akan mengetahui fakta kejahatan yang dilakukan Zionis. [hidayatullah]

[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 21 Januari 2009

12 Rahasia Kejahatan Yahudi dalam Kitab Suci


Islam dikenal sebagai musuh permanen bagi Yahudi dan Nasrani. Karena itu, sampai akhir zaman tetap ada kedengkian


Oleh Henri Shalahuddin, MA *

Ide mendirikan negara Yahudi dalam perkembangan gerakan Zionis, sebenarnya banyak dipengaruhi oleh Theodore Herzl. Dalam tulisannya, Der Jadenstaat (Negara Yahudi), dia mendorong organisasi Yahudi dunia untuk meminta persetujuan Turki Usmani sebagai penguasa di Palestina agar diizinkan membeli tanah di sana. Kaum Yahudi hanya diizinkan memasuki Palestina untuk melaksanakan ibadah, bukan sebagai komunitas yang punya ambisi politik (lihat: Palestine and The Arab-Israeli Conflict, 2000: 95). Keputusan ini memicu gerakan Zionis radikal. Bersamaan dengan semakin melemahnya pengaruh Turki Usmani, para imigranZionis berdatangan setelah berhasil membeli tanah di Palestina utara. Imigrasi besar-besaran ini pun berubah menjadi penjajahan tatkala mereka berhasil menguasai ekonomi, sosial dan politik di Palestina dengan dukungan Inggris (Israel, Land of Tradition and Conflict, 1993:27).

Berakhirnya Perang Dunia I, Inggris berhasil menguasai Palestina dengan mudah. Sherif Husein di Mekah yang dilobi untuk memberontak kekuasaan Turki juga meraih kesuksesan. (1948 and After: Israel and Palestine, 1990:149). Rakyat Palestina semakin terdesak dan menjadi sasaran pembantaian. (2000:173). Agresi Zionis terus berlanjut, 360 desa dan 14 kota yang didiami rakyat Palestina dihancurkan dan lebih 726.000 jiwa terpaksa mengungsi. Akhirnya pada Jumat, 14 Mei 1948, negara baru Israel dideklarasikan oleh Ben Gurion, bertepatan dengan 8 jam sebelum Inggris dijadwal meninggalkan Palestina. Untuk strategi mempertahankan keamanannya di masa berikutnya, Israel terus menempel AS hingga berhasil mendapat pinjaman 100 juta U$D untuk mengembangkan senjata nuklir.

Elisabeth Diana Dewi dalam karya ilmiahnya, The Creation of The State of Israel menguraikan bahwa secara filosofi, negara Israel dibentuk berdasarkan tiga keyakinan yang tidak boleh dipertanyakan: (a) tanah Israel hanya diberikan untuk bangsa pilihan Tuhan sebagai bagian dari Janji-Nya kepada mereka. (b) pembentukan negara Israel modern adalah proses terbesar dari penyelamatan tanah bangsa Yahudi. (c) pembentukan negara bagi mereka adalah solusi atas sejarah penderitaan Yahudi yang berjuang dalam kondisi tercerai berai (diaspora). Maka, merebut kembali seluruh tanah yang dijanjikan dalam Bibel adalah setara dengan penderitaan mereka selama 3000 tahun. Oleh sebab itu, semua bangsa non-Yahudi yang hidup di tanah itu adalah perampas dan layak untuk dibinasakan.

Yahudi dalam Al-Quran

Fakta fenomenal saat ini yang menggambarkan arogansi, kecongkakan dan penindasan Yahudi terhadap kaum muslimin adalah hikmah yang harus diambil dari Firman-Nya: Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” (QS.17:4). Dalam tafsir Jalalayn dijelaskan bahwa maksud fil ardhi dalam ayat itu adalah bumi Syam yang meliputi Suriah, Palestina, Libanon, Yordan dan sekitarnya.

Pembunuhan bukan hal asing dalam sejarah Yahudi. Bahkan nabi-nabi mereka, seperti Nabi Zakariya dan Nabi Yahya pun dibunuh. Mereka juga mengira telah berhasil membunuh Nabi Isa dan bangga atas usahanya. Tapi Al-Quran membantahnya (QS.4:157). Inilah di antara makna bahwa yang paling keras permusuhannya terhadap kaum beriman ialah orang Yahudi dan musyrik (QS. 5:82).

Penolakan janji Allah (QS. 5:21-22) yang memastikan kemenangan jika mau berperang bersama Nabi Musa, membuktikan sebenarnya Yahudi adalah bangsa penakut, pesimis, tamak terhadap dunia dan lebih memilih hidup hina daripada mati mulia. Bahkan QS. 5:24 menggambarkan bahwa mereka tidak butuh tanah yang dijanjikan dan tidak ingin merdeka selama masih ada sekelompok orang kuat yang tinggal di sana. Lalu mereka meminta Nabi Musa dan Tuhannya berperang sendiri.

Oleh karena itu Al-Quran menggambarkan bahwa kerasnya batu tidak bisa mengimbangi kerasnya hati kaum Yahudi. Sebab masih ada batu yang terbelah lalu keluar mata air darinya dan ada juga yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah (QS. 2:74). Keras hati kaum Yahudi ini di antaranya disebabkan hobi mereka mendengarkan berita dusta dan makan dari usaha yang diharamkan (QS. 5:24).

Dua Belas Kejahatan Yahudi

Dalam buku Qabaih al-Yahud dijelas 12 kejahatan Yahudi yang termaktub dalam Al-Quran. Kejahatan itu adalah sebagai berikut:

1. Menuduh Nabi Musa punya penyakit kusta karena tidak mau mandi bersama mereka. (QS. 33:69)

2. Enggan melaksanakan Taurat, sehingga Allah mengangkat gunung Tursina untuk mengambil perjanjian yang teguh. (QS.2:93)

3. Tidak mau beriman kecuali jika melihat Allah langsung. (QS. 2:55 dan 4:153)

4. Merubah perintah agar masuk negeri yang dijanjikan seraya bersujud dan mengucapkan hithah, yakni memohon ampunan. Tapi mereka mengganti perintah itu dengan cara melata di atas anusnya dan mengatakan hinthah, yakni sebutir biji di rambut. (QS. 2:58-59)

5. Menuduh Nabi Musa mengolok-olok mereka saat mereka disuruh menyembelih sapi betina. (QS. 2:67)

6. Menulis Alkitab dengan tangan mereka, lalu mengatakan ini dari Allah. (QS. 2:79)

7. Memutar-mutar lidahnya untuk menyakinkan bahwa yang dibacanya itu adalah wahyu yang asli. (QS. 3:78)

8. Merubah Firman Allah. (QS.2:75)

9. Menyembah patung sapi saat ditinggal Nabi Musa mengambil Taurat. (QS.2: 51 dan 92)

10. Mengatakan Tangan Allah terbelenggu. (QS.5:64)

11. Menuduh Allah itu faqir. (QS. 3:181)

12. Menyuruh Nabi Musa dan Tuhannya berperang untuk mereka (QS.5:24)

Di samping itu, sosok nabi yang seharusnya dijadikan suri tauladan, justru dinistakan. Nabi Ibrahim dalam Kejadian pasal 12:10-16 dan 20:1-14, dikisahkan sebagai orang yang hina, menjijikkan dan rakus harta benda. Beliau dituduh menjual isterinya yang cantik demi meraih keuntungan. Kitab suci mereka tidak pernah menceritakan beliau sebagai Nabi pemberani yang menghancurkan patung meskipun harus dilemparkan kedalam api, menyeru ayah dan kaumnya meninggalkan kemusyrikan. Kisah memilukan juga menimpa Nabi Luth. Dalam Kejadian Pasal 19:30-38, beliau dikisahkan menzinahi kedua putrinya dalam keadaan mabuk.

Islam adalah musuh permanen bagi Yahudi dan Nasrani. Sebab Islam adalah satu-satunya agama yang kitab sucinya mengoreksi langsung kesalahan dua agama itu. Ibarat seorang adik, ia berani membongkar kejahatan kedua kakaknya. Oleh sebab itu, kedengkian mereka tidak akan padam dan masih eksis dalam kajian-kajian mereka. Contoh kedengkian intelektual ini seperti klaim bahwa Al-Quran banyak dipengaruhi kosa kata Ibrani, seperti diungkapkan Adnin Armas dalam bukunya Metodologi Bibel dalam Studi Al-Quran. Klaim ini dicetuskan oleh Abraham Geiger (1810-1874), seorang rabi dan pendiri Yahudi Liberal di Jerman dalam karyanya, Apa yang telah Muhammad pinjam dari Yahudi?

Jauh sebelumnya, Imam Syafi’i telah menolak tudingan semisal itu dan menguatkan bahwa Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab. Sebab semua lafadz dalam Al-Quran mustahil tidak dipahami oleh semua orang Arab, meskipun sebagian lafadz itu ada yang tidak dimengerti oleh sebagian orang Arab. Hal ini mengingat luasnya samudera bahasa Arab, bukan karena kata itu tidak berasal dari bahasa Arab. Karena kata-kata yang dituduhkan asing itu telah menjadi bahasa Arab, dikenal dan telah digunakan oleh masyarakat Arab sebelum turunnya Al-Quran.

Anehnya, virus Geiger kini berkembang subur di sebagian umat. Pengacauan studi Islam dan maraknya franchise-franchise hermeneutika untuk menafsirkan Al-Quran di sebagian institusi pendidikan tinggi Islam sangat potensial melemahkan akidah dan ukhuwah. Fenomena ini perlu dipertimbangkan para tokoh umat di samping fatwa tentang pemboikotan produk Israel dan Amerika.

Penulis adalah dosen STID M. Natsir Jakarta. Alumni ISID Gontor dan Pascasarjana di International Islamic University Malaysia (IIUM), fakultas Islamic Revealed Knowledge and Human Sciences


[+/-] Selengkapnya...

Sebab-sebab Kemerosotan Akhlak

Akhlak, memiliki sebab-sebab yang dapat menjadikannya tinggi dan mulia, dan sebaliknya juga mempunyai sebab-sebab yang dapat menjadikannya merosot dan jatuh ke dalam keterpurukan. Di antara sebab-sebab yang menjadikan merosotnya akhlak adalah sebagai berikut:

1. Lemah Iman

Lemahnya iman merupakan pertanda dari kerendahan dan rusaknya moral, ini disebabkan karena iman merupakan kekuatan (untuk membina akhlak) dalam kehidupan seseorang.

2. Lingkungan

Lingkungan memberikan dampak yang sangat kuat bagi perilaku seseorang, karena -seperti dikatakan pepatah- bahwa seseorang adalah anak lingkungannya. Kalau dia hidup dan terdidik dalam lingkungan yang tidak mengenal makna adab dan akhlak serta tidak tahu tujuan hidup yang mulia, maka akhlaknya akan rusak sebagai mana hasil didikan lingkungannya.

3. Kondisi tak Terduga

Terkadang seseorang secara tak terduga mendapati kondisi yang menjadi sebab bagi berubahnya perilaku dan kehidupannya. Yang tadinya baik tiba-tiba berubah menjadi buruk, jahat, tak bermoral dan sebagainya. Di antara kondisi tak terduga tesebut adalah:-Terkucil
Keterkucilan terkadang menyebab kan seseorang berperilaku buruk, dadanya menjadi sempit dikarenakan rasa kecewa yang mendalam atau kurangnya kesabaran.

-Kaya
Seseorang yang baik dapat berubah akhlaknya menjadi buruk dengan sebab kekayaan, yaitu menjadi sombong dan buruk perilakunya.

-Fakir
Kefakiran, sebagaimana juga kekayaan dapat menjadi pemicu bagi perubahan perilaku seseorang dari baik menjadi buruk. Mungkin karena merasa kedudukannya menjadi rendah, atau karena kecewa atas hilangnya kekayaan yang selama ini dimilikinya.

-Kesedihan
Kesedihan yang dibiarkan berlurut-larut dalam hati akan menyebabkan hati terobsesi dengannya sehingga menyebabkan seseorang tidak tahan dan tidak sabar menanggungnya. Akibatnya dia lari kepada hal-hal yang buruk sebagai pelampiasan, sehingga dikatakan bahwa kesedihan itu seperti racun.

-Sakit
Yaitu sakit yang menyebabkan perubahan tabi’at, sebagaimana juga perubahan pada anggota badannya. Maka akhirnya tidak lagi mampu untuk bersikap lurus proposional (i’tidal) dan tidak kuasa menahan berbagai penderitaan.

-Usia Lanjut
Usia lanjut sangat berpengaruh terhadap berubahnya kondisi fisik atau anggota badan. Demikian juga terkadang berpengaruh terhadap akhlak seseorang, karena menurunnya kemampuan, kecantikan dan kondisi diri sehingga dia merasa lemah untuk bersikap sabar dalam menerima kenyataan.

4. Ujub

Dari sikap ujub ini muncul berbagi akhlak tercela seperti sombong/ merendahkan orang/takabbur/besar kepala dan semisalnya.

Abu Wahb al-Marwazi berkata, “Aku bertanya kepada Ibnul Mubarak, Apakah kibr (sombong) itu??¨ Dia menjawab, “Jika engkau merendahkan orang lain.” Lalu aku bertanya tentang ujub, maka beliau menjawab, jika engkau memandang bahwa dirimu memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain, aku tidak tahu sesuatu yang lebih buruk bagi orang yang shalat daripada ujub.” (Siyar A’lam an-Nubala’ 8/407).

Iman Ibnul Qayyim berkata, “Biang akhlak yang tercela adalah bermula dari kesombongan dan rendah diri. Dari kesombongan muncul sikap bangga, sok tinggi, hebat, ujub, hasad, keras kepala, zhalim, gila pangkat, kedudukan dan jabatan, senang dipuji padahal tidak berbuat sesuatu apa pun dan lain sebagainya.

Sedangkan sikap rendah diri dan kekerdilan jiwa melahirkan dusta, khianah, riya’, makar, penipuan, tamak, inkonsisten, pengecut, kikir, lemah, malas, hina bukan karena Allah Ta’aala memilih yang rendah daripada yang baik dan semisalnya. (Periksa al-Fawaid, 143-144)

5. Tidak Mengingkari Orang yang Berakhlak Buruk

Membiarkan orang lain berbuat keburukan, memberikan toleransi dan tidak peduli terhadap mereka adalah bukan sebuah sikap yang baik. Bahkan itu merupakan kelemahan serta memberikan peluang kepada mereka untuk terus melakukan perbuatan buruk, bahkan merupakan sebuah andil dalam perbuatan buruk mereka.

6. Rumah Tangga

Jika sebuah rumah tangga penghuninya membiasakan akhlak yang baik, maka seorang anak akan ikut terbiasa juga dengan akhlak tersebut. Sebaliknya jika sebuah rumah tangga tidak pernah mengenalkan dan membiasakan akhlak yang baik, maka seorang anak juga akan tidak tahu adab dan ketinggian moral.

7. Lupa Aib Diri Sendiri

Tatkala seseorang melupakan aib diri sendiri, maka dia tidak akan mengoreksi dan introspeksi diri. Dan hal ini merupakan salah satu sebab merosotnya ketinggian akhlak seseorang. Karena lupa akan kekurangan diri sendiri adalah sebuah kekurangan.

8. Kekerdilan Jiwa (Rendah Diri)

Ketika jiwa seseorang kerdil maka dia tidak mampu untuk memenuhi berbagai macam hak dan kewajiban yang dibebankan kepadanya karena merasa berat dengan itu semua. Oleh karena itu dia mencari-cari alasan yang tidak benar atas kesalahannya dengan berbagai cara seperti berdusta, berkhianat atau bersikap munafik. Tak jarang juga melemparkan kesalahan kepada pihak lain yang sebenarnya tidak bersalah.

9. Teman yang Buruk

Ketika seseorang berteman dengan orang yang buruk perangai maka dia biasanya akan terpengaruh dengan temannya tersebut, dan ini merupakan sebab akhlak seseorang menjadi rendah. Berteman dengan orang buruk juga terkadang menjadikan tumbuhnya su’udzan (buruk sangka) terhadap orang baik-baik.

10. Peristiwa Kehidupan

Salah satu sebab yang menjadikan akhlak seseorang rendah adalah terjadinya suatu peristiwa yang menyenangkan atau menyedihkan dalam kehidupan seseorang. Jika seseorang memiliki iman yang kuat, maka dia akan menyikapi setiap peristiwa dengan benar. Dia akan bersyukur ketika mendapatkan kebaikan dan akan bersabar ketika ditimpa sesuatu yang menyedihkan. Sedangkan jika imannya lemah, maka dia akan sombong dan takabbur ketika meraih kenikmatan atau akan putus asa ketika tertimpa bencana.

11. Maksiat

Di antara akhlak rendah yang diakibatkan oleh kemaksiatan adalah berupa hilangnya cemburu dan rasa malu, lalu disusul dengan berbagai perbuatan keji dan buruk lainnya. Di dalam kitab ad-Daa’ wad-Dawaa’ hal 71-72 disebutkan, “Seseorang apabila semakin asyik dengan dosa, maka akan berkurang dari qalbunya rasa cemburu terhadap diri, keluarganya dan orang lain pada umumnya. Dan terkadang jika qalbu benar-benar lemah, maka keburukan tidak lagi dianggap sebagai keburukan. Jika telah sampai pada tingkat ini, maka berarti dia telah masuk pada pintu kebinasaan, bahkan amat banyak yang bukan hanya sekedar tidak menganggap buruk perbuatan buruk, namun lebih dari itu yaitu menganggap keburukan sebagai kebaikan.

12. Tabi’at (Watak Asli)

Ada sebagian orang yang memang memiliki tabi’at/watak asli yang buruk, rendah, suka iri dan dengki terhadap orang lain. Dan tabi’at ini lebih mendominasi pada diri orang tersebut, sehingga terkadang pendidikan yang diperolehnya sama sekali tidak mempengaruhi perilakunya.

13. Media Massa

Salah satu masalah yang sangat mengkhawatirkan adalah munculnya berbagai media massa dan stasiun-stasiun televisi yang beraneka macam dengan menyiarkan acara yang merusak dan cenderung mengajak kepada kerendahan moral. Tidak sedikit masyarakat yang gandrung dan kecanduan dengan seorang artis atau acara tertentu, sehingga dengan tanpa ilmu ikut-ikutan terhadap perilaku mereka yang rendah. Wal’iyadzu billah.

(Sumber: Bina’ul Akhlaq, Abdullah bin Salim al-Qurasyi hal 92-101, secara ringkas./alsofwah/kholif)


[+/-] Selengkapnya...

about me hatibening Template by : kendhin x-template.blogspot.com