Sabtu, 06 Desember 2008

bahaya merokok

Rokok Beresiko Kurangi Peluang Miliki Anak PDF Print E-mail
Saturday, 06 December 2008 06:00

Wanita yang menghirup perokok lebih mungkin keguguran dibandingkan wanita yang tidak merokok

Hidayatullah.com—Kelompok peneliti Amerika mengatakan, toksin di asap rokok secara permanendapat mencederai badan wanita dan menyebabkan masalah di kemudian hari. Mereka berkata temuan ini mendukung pembatasan-pembatasan dalam merokok.

Luke Peppone dari Universiti Rochester di New York, Dr. Kenneth Piazza yang bertugas di Institut Kanser Roswell Park di Buffalo, New York dan sekumpulan peneliti melakukan kajian terhadap 4800 wanita di sekitar kawasan Roswell Park.

Mereka diminta memberikan perincian mengenai kehamilan, usaha untuk hamil dan masalah keguguran selain sejarah merokok dan menjadi perokok pasif.

Secara keseluruhan, 11 persen wanita melaporkan masalah ketika kehamilan dan sepertiga dari mereka kehilangan satu atau lebih bayi, demikian dikutip jurnal Tobacco Control.

Sebanyak 40 persen melaporkan masalah di peringkat awal kehamilan (keguguran janin atau kesukaran untuk hamil),” kata mereka.

“Wanita yang mempunyai ibu bapa merokok di sekeliling mereka, 26 persen lebih berisiko untuk berhadapan dengan masalah kehamilan manakala mereka yang terlibat sebagai perokok pasif 39 persen lebih berisiko untuk mendapat keguguran,” kata kelompok peneliti itu.

Empat dari lima wanita melaporkan terlibat sebagai perokok pasif selama hidup mereka setelah tumbuh dewasa dalam suatu rumah dengan orang tua perokok.

Kajian yang lain terkait dengan merokok dengan keguguran, kecacatan kelahiran dan sindrom kematian bayi yang juga dikenal sebagai pondok kematian atau pondok kematian.

"Dampak dari penggunaan tembakau dan pendedahan selama kehamilan tetap menjadi prioritas kesehatan masyarakat karena 15 persen dari ibu-ibu terus merokok di selama kehamilan, dan sekitar 43 juta perempuan di Amerika Serikat yang terkena asap rokok dari orang lain," ujar mereka. [rtr/cha/www.hidayatullah.com]

[+/-] Selengkapnya...

Mengapa Air Telinga Pahit Rasanya? Mengapa Air Mata Asin Rasanya? Mengapa Air Liur Tawar Rasanya?


Mengapa Air Telinga Pahit Rasanya? Mengapa Air Mata Asin Rasanya? Mengapa Air Liur Tawar Rasanya?

Sudah merupakan ketentuan Allah Subhaanahu Wata’aala bahwasannya air telinga itu pahit rasanya. Fungsinya adalah agar hewan-hewan kecil tidak mudah masuk ke dalam rongga telinga. Setiap kali ada hewan kecil yang berusaha masuk ke dalamnya, pastilah ia akan segera berbalik mencari jalan keluar.

Allah menciptakan air mata rasanya asin, tujuannya agar dapat menjaga kesehatan mata, sebab lemak yang ada pada mata mudah sekali rusak, maka air matapun diciptakan asin untuk memelihara keduanya.

Dan Allah menciptakan air liur itu rasanya tawar agar dapat mencicipi berbagai jenis rasa sesuai dengan rasa aslinya. Sebab, bila rasanya tidak tawar, tentunya setiap rasa akan berubah. Misalnya orang yang air liurnya menjadi pahit karena penyakit, maka segala sesuatu yang dicicipinya menjadi pahit, padahal sebenarnya tidak pahit.

Seorang penyair berkata :
Siapa saja yang air liurnya pahit karena sakit
Maka air tawar akan terasa pahit baginya

(Keajaiban-keajaiban Makhluk Dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq/alsofwa)


[+/-] Selengkapnya...

Minggu, 23 November 2008

A REALLY HAPPINESS

Menggapai Kebahagiaan Hakiki
November 23, 2008 — Abdullah Hadrami (Views: 3)

Apakah kita termasuk orang yang bahagia? Sebuah pertanyaan yang layak untuk dilontarkan kepada diri kita masing-masing. Mungkin di antara kita saat ini ada yang memiliki harta melimpah ruah, tetapi tidak merasa bahagia. Ada pula yang memiliki popularitas dan jabatan yang tinggi, namun dia tidak merasa bahagia. Ada juga di antara kita yang sangat terpandang di masyarakat dan menjadi tokoh terkemuka, tetapi itu pun tidak membuatnya bahagia. Ada juga yang mencoba melancong ke luar negeri mengunjungi tempat-tempat wisata yang beraneka ragam namun ternyata kebahagiaan itu tidak juga menyertainya.

Kalau demikian, ternyata ukuran bahagia itu bukan ada pada banyaknya harta, bukan ada di jabatan dan ketenaran, bukan pula pada ketokohan seseorang dan juga bukan dengan melancong. Lantas di manakah kebahagiaan itu, dan bagaimana pula kita dapat merealisasikannya?

Kebahagiaan adalah kondisi jiwa ketika seseorang mampu melakukan suatu perbuatan yang bernilai dan luhur. Ia merupakan kekuatan batin yang memancarkan ketenangan dan kedamaian, merupakan karunia Allah subhanahu wata´ala yang membuat jiwa lapang dan bergembira.

Bahagia adalah kejernihan hati, kebersihan prilaku dan keelokan ruhani. Hal itu merupakan pemberian Allah subhanahu wata´ala yang diberikan kepada siapa saja yang melakukan perbuatan terpuji.

Bahagia adalah rasa ridha yang mendalam dan sikap qana’ah. Ia bukan barang dagangan yang bisa dibeli di pasar oleh orang sekaya apa pun, tetapi merupakan dagangan Allah lsubhanahu wata´ala yang dikaruniakan kepada jiwa-jiwa yang terpilih.

Kebahagiaan itu kelapangan jiwa, bahagia itu tatkala anda bisa membuat senang hati orang lain, menyungging senyum di wajah, dan anda merasa lega tatkala dapat ber
buat baik kepada sesama, merasa nikmat ketika anda bersikap baik kepada mereka.

Kebahagiaan adalah membuang jauh segala pikiran negatif dan mengisinya dengan pikiran yang positif. Ia merupakan sebuah kekuatan yang mampu menghadapi berbagai tekanan dan sekaligus mencari solusi bukan berdasarkan emosi.

Kebahagian itu ada pada ilmu yang bermanfaat dan amal yang shalih, ada dalam meninggalkan kebencian, kedengkian dan sikap tamak terhadap kepemilikan orang lain.

Bahagia itu terdapat dalam dzikir kepada Allah subhanahu wata´ala, syukur kepada-Nya dan memperbagus ibadah kepada-Nya. Dan kebahagiaan hakiki adalah meraih surga dan terbebas dari api neraka.

Ungkapan tentang Kebahagiaan ... * Orang yang berbahagia adalah orang yang mengambil pelajaran dari orang lain dan orang yang celaka adalah orang yang dijadikan pelajaran oleh orang lain.

* Bahagia adalah jika anda senang untuk berbuat kebaikan, bukan dengan berbuat apa saja yang anda senang.

* Orang bahagia adalah orang yang mengambil pelajaran dari masa lalu dan berhati-hati terhadap dirinya. Orang celaka adalah orang yang mengumpulkan harta untuk orang lain dan bakhil untuk memberikan kebaikan kepada dirinya sendiri.

* Orang bahagia yaitu yang mau mengambil faidah dari pengalaman masa lalu, bersemangat pada hari ini dan optimis menyambut masa depan.

* Kebahagiaan itu diraih dengan menjaga lisan.

* Seseorang tidak akan meraih kebahagiaan kecuali jika dia hidup merdeka, terbebas dari cengkraman syahwatnya serta mampu menahan hawa nafsunya.

* Kesungguhan anda dalam mencintai ketaatan, hati yang selalu anda hadapkan ke hadirat Allah subhanahu wata´ala, dan kehadiran hati ketika sedang beribadah merupakan indikasi cepatnya kebahagiaan.

* Kebahagiaan itu tidak bisa dibeli dengan harta tetapi ia sering dijual.

Tanda-tanda Kebagiaan

Kebahagiaan memiliki tanda-tanda, sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnul Qayyim rahimahullah. Beliau menyebutkan tiga perkara yaitu:
1. Jika mendapatkan nikmat, dia bersyukur.
2. Jika mendapatkan ujian, dia bersabar.
3. Jika berbuat dosa, dia beristighfar.

Langkah Menggapai Bahagia

Di antara langkah-langkah yang yang akan mengantarkan kepada kebahagiaan dan kesuksesan adalah sebagai berikut:

1. Beriman Kepada Allah subhanahu wata´ala

Tidak ada kebahagiaan tanpa iman kepada Allah subhanahu wata´ala, bahkan kebahagiaan itu akan bertambah seiring dengan bertambahnya iman seseorang kepada Allah subhanahu wata´ala, dan akan melemah bersamaan dengan lemahnya iman kepada-Nya. Apabila iman semakin kuat, maka makin besar pula kabahagiaan. Sebaliknya jika ia melemah, maka kegoncangan dan pikiran negatif akan bertambah yang dapat membawa kepada pahitnya kehidupan dan kebinasan.

2. Beriman kepada Kekuasaan Allah subhanahu wata´ala

Orang yang beriman bahwa Allah subhanahu wata´ala itu Maha Kuasa tanpa batas, maka dia tidak akan dirundung duka, tidak dibuat sedih oleh berbagai masalah karena dia mempunyai tempat bersandar yang kuat, ketika sedang ditimpa suatu ujian dan kesulitan.

3. Beriman dengan Ketetapan Allah subhanahu wata´ala

Iman dengan qadha’ dan qadar akan menumbuhkan sikap ridha dalam hati, kelapangan jiwa dan ketenangan. Oleh karena itu Nabi shallallahu `alaihi wasallam bersabda,
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, sesungguhnya seluruh urusannya adalah baik. Jika ditimpa kelapangan, maka dia bersyukur dan itu adalah baik baginya. Dan jika ditimpa kesempitan, maka dia bersabar dan itu pun baik baginya." (HR Muslim)

4. Berteladan kepada Orang yang Sukses

Yang dimaksudkan di sini adalah orang yang telah memberikan sumbangsih yang besar dan luar biasa bagi umat manusia dan dia adalah orang yang beriman kepada Allah subhanahu wata´ala. Yang pertama dan utama adalah panutan kita Rasulullah Muhammad shallallahu `alaihi wasallam. Dengan mengikuti jalannya, maka seseorang akan bahagia dan dengan meninggalkan petunjuk dan sunnahnya, maka seseorang akan celaka.

5. Mengenali Kehidupan

Hidup pasti akan menghadapi masalah, mendapati kesusahan dan pasti ada rintangan dan ujian. Semua ini merupakan ketetapan dari Allah subhanahu wata´ala terhadap manusia, supaya diketahui mana orang yang lebih baik amalnya. Maka wajib bagi kita untuk mengenal karakteristik hidup ini dan menerima sebagaimana wajarnya dan tidak menutup diri untuk menghadapi ketentuan Allah dengan ketentuan lainnya, menghadapi yang tidak kita senangi dengan sesuatu yang dapat menghilangkannya. Mengetahui permasalahan ini bukan berarti pasrah dan putus asa, tetapi justru bersikap sebaliknya.

6. Mengubah Kebiasaan Negatif Menjadi Positif

Doktor Ahmad Al-Bara’ Al-Amiri mengatakan bahwa memulai kebiasaan baru yang bersifataqliyah (bisa dinalar dan dipikirkan) itu tidak sulit, dibutuhkan kira-kira 21 hari. Dalam hari-hari tersebut kita berfikir, berbincang-bincang, lalu mengusahakan segala yang bisa mendukung untuk terwujudnya kebiasaan baru itu, dan terakhir kita menggambarkan dengan jelas dan sempurna bahwa diri kita telah menjadi yang kita inginkan.

Jika kita telah berfikir bahwa kita telah menjadi yang baru sebagaimana kita kehendaki, maka gambaran ini secara bertahap akan menjadi sebuah realita. Hal ini seperti diungkapkan bahwa “al hilm bittahallum wal ilm bitta’allum” sikap lembut dicapai dengan selalu berusaha lembut dan ilmu itu diraih dengan belajar. (Durus nafsiyah linnajah wattafawwuq)

7. Tujuan Yang Mulia

Banyak orang yang celaka karena dia tidak memiliki sasaran dan tujuan yang dia usahakan agar terealisasi. Atau dia punya tujuan tetapi bukan sesuatu yang mulia dan tinggi sehingga dia tidak merasa bahagia tatkala berusaha menggapainya. Sedangkan tujuan yang mulia, maka akan menjadi-kan seseorang merasa bahagia ketika sedang berusaha untuk mencapainya.

8. Ringankan Derita

Orang hidup pasti mengalami musibah dan derita, namun tak selayak-nya musibah itu disikapi sebagai akhir dari segalanya, dan jangan beranggapan bahwa hanya dirinyalah yang menda-patkan ujian hidup. Bahkan selayaknya dia memperingan musibah dan tidak terlalu membesar-besarkannya.

9. Hal Sepele Jangan Dibuat Resah

Ada sebagian orang yang merasa resah dan kalut dengan kejadian-kejadian biasa dan lumrah dalam kehidupan sehari-hari. Di antara mereka ada yang begitu sedih dengan pecahnya piring atau gelas, saluran air atau kabel yang putus, baju yang robek dan lain-lain yang sebenarnya wajar-wajar saja.

10. Kebahagiaan Ada Pada Diri Anda

Jika bahagia itu ada pada diri kita, maka mengapa harus jauh-jauh mencarinya, karena setiap manusia punya kekuatan dan potensi bahagia, tetapi kebanyakan mereka tidak mau melihatnya. Sebabnya adalah karena dia tidak pernah memperhatikan diri sendiri, tetapi sibuk melihat orang lain.

Kebahagiaan terkadang ada di depan mata, tetapi kita tidak menge-tahuinya, sehingga justru mencarinya lagi kepada yang lebih jauh dan semakin jauh. (Khalif Muttaqin/alsofwa)

Tulisan ini diterjemahkan dari buku: Daliluka Ila As-Sa´adah An-Nafsiyah, Dept. Ilmiyah Darul Wathan.


[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 14 November 2008

Kematian Sebagai Peringatan

Cukuplah Kematian Sebagai Peringatan

Ketika saya sedang menuju satu ruang operasi bedah, tiba-tiba petugas ruang operasi bedah menyambutku sembari berkata, “Orang sakit yang berada di dalam, memberikan kertas ini kepadaku dan berkata, “Berikan kertas ini kepada saudara Al Jubair sebelum ia memulai operasi”".

Saya menerima kertas tersebut, apa gerangan isi tulisannya? Orang tersebut telah menulis tulisan ini saat ia menuju meja bedah, ia tuangkan segala ungkapan dan perasaannya, tak terasa air mataku mengalir karenanya, kedua tanganku gemetar dan seluruh badanku merinding.

Tahukah anda apa isi kertas tersebut?Kertas itu berisi wasiat yang ditulis oleh seseorang yang akan menjalani operasi bedah, tulisan itu terdiri dari tiga bagian:

Wasiat pertama, ia minta kepada istrinya agar menginfakkan sebagian dari hartanya dan merelakan uangnya yang dipinjam orang-orang fakir miskin.

Wasiat kedua, ia meminta kepada istrinya untuk menjaga anak-anaknya, mendidik anak-anaknya untuk menghafalkan Al Quran, dan menjauhkan mereka dari segala hal yang melalaikan seperti televisi dan lainnya.

Wasiat ketiga, ia meminta maaf kepada istrinya atas segala kekhilafan dan kesalahan, lalu ia mendoakan istrinya semoga ia menjadi ratu para bidadari di sorga nanti.

Secara singkat itulah isi wasiat tersebut, mungkin anda bertanya-tanya apa yang membuat saya menangis? Kenapa saya ikut hanyut dalam perasaan tersebut?

Sesungguhnya banyak hal yang menyentuh perasaanku, diantaranya adalah kematian dan gambarannya, kegundahan yang dirasakan oleh seorang muslim seperti diriku atau orang yang berada dalam situasi sadar bahwa ia sedang mendekati ajal.

Ketika saya melihat kertas ini, seakan-akan melihat seseorang yang sedang menulis wasiat dan ia sadar bahwa kematian segera menghampirinya.

Sungguh, ternyata banyak orang seperti saya yang kurang memperhatikan tuntunan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam hal menulis wasiat,
“Tidak layak bagi seorang muslim yang memiliki sesuatu yang dapat diwasiatkan untuk tidur dua malam, kecuali jika wasiatnya telah ditulis” H.R.Bukhari (2738), Muslim (1627)

Saudara dan saudariku sekalian, menulis wasiat bukan hanya untuk menjaga hak anda maupun hak orang lain, akan tetapi juga merupakan bukti kesadaran anda akan dekatnya kematian, dan sebagai bukti bahwa diri anda selalu ingat kematian.

Maka singsingkanlah lengan baju dan bersegeralah untuk beramal di jalan akhirat, karena itulah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan kita untuk selalu mengingat kematian dengan sarana menulis wasiat, mengunjungi pemakaman, membayangkan akhirat dan lain sebagainya. Semua itu dapat mendekatkan gambaran kematian ke mata anda, anda semakin yakin bahwa kematian pasti akan menjemput anda suatu saat nanti.

Hal inilah yang membuat saya menangis, karena saya sadar bahwa saya dan orang-orang seperti diri saya ini telah melupakan kematian, atau mungkin terlena oleh kenikmatan dunia, dan lalai dengan kesenangan berkumpul dengan anak, istri dan teman-teman.

Saudara-saudaraku yang terhormat..., saya menangis karena ingat mati. Saya telah melupakan kematian atau pura-pura melupakannya, saya menangis karena saya belum menulis wasiatku, berarti saya lalai mengingat kematian.. Saya merasa sedih karena telah melupakan kematian.

Hal lain yang membuatku menangis adalah wasiat orang tersebut kepada istrinya untuk mensedekahkan sebagian hartanya dan merelakan sebagian hutang yang ditanggung oleh fakir miskin.

Saya teringat bahwa kita menjadi orang yang sangat dermawan saat kondisi kita sudah sakit-sakitan, saat ajal telah mendekati dan betapa pelitnya kita saat kita sehat wal afiat, berat rasanya melepaskan harta untuk bersedekah dan berjuang di jalan Allah.

Saya teringat betapa kuatnya nafsu manusia mempertahankan hartanya selama ia merasa sehat, ia mengira bahwa kematian hanya akan mendatangi orang-orang yang sedang terbaring sakit atau orang-orang yang sedang menuju ruang bedah operasi.

Wahai saudara-saudaraku, saya menangis karena merasa betapa banyak orang-orang seperti diri saya dari kalangan muslimin, mereka yang terlena oleh kesehatan sehingga lupa atau pura-pura lupa bahwa kematian itu tidak membedakan antara yang sehat dan yang sakit, kematian tidak membedakan antara yang sudah tua maupun yang masih muda.

Saya menangis saat membaca akhir wasiat tersebut, ketika orang itu meminta maaf kepada istrinya, ia menyampaikan bahwa selama ini ia banyak menyakiti istrinya dan telah membuatnya menderita.

Kemudian saya bertanya kepada diri sendiri dan kepada orang-orang seperti diri saya, “Kenapa kita baru menyadari bahwa kita sering menyakiti orang lain, lalu bergegas meminta maaf kepadanya hanya saat kita sakit dan merasa kematian sudah begitu dekat? Kenapa kita masih saja menyakiti orang lain? Padahal ajal dapat menjemput kita dengan tiba-tiba.

Sebelum melangkahkan kaki untuk menyakiti orang lain, hendaklah kita menahan diri, jangan sampai kita menghadap Allah Ta’ala dengan membawa kesalahan karena menyakiti orang lain yang dapat mendatangkan siksa neraka -semoga Allah melindungi kita darinya-.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
“Jauhilah perbuatan zhalim, karena sesungguhnya kezhaliman adalah kegelapan pada hari kiamat” (H.R.Muslim 2587)

Beliau juga bersabda,”Barangsiapa menzhalimi (menyerobot) tanah orang lain seluas satu kilan maka tanah itu akan dikalungkan dilehernya sebanyak tujuh lapis bumi” (H.R.Bukhari 2453, Muslim 1612)

Beliau juga bersabda,
“Barangsiapa menzhalimi saudaranya dengan menodai harga dirinya atau lainnya maka hendaklah ia segera meminta maaf, sebelum tiba saatnya tidak berguna dinar ataupun dirham, sehingga -saat itu- amal shalih orang yang berbuat zhalim tersebut akan dikurangi setimpal dengan kezhalimannya. Jika ia tidak memiliki amal shalih maka kesalahan -dosa- orang yang ia zhalimi akan dibebankan kepadanya” (H.R.Bukhari 2449)

Dalam hadits qudsi beliau menyebutkan bahwa Allah berfirman,
“Wahai hamba Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman atas diriKu, lalu Aku mengharamkannya atas kalian semua, maka janganlah kalian saling menzhalimi” (H.R.Muslim 2557)

Saudara saudariku sekalian, seluruh ungkapan isi hati ini muncul saat saya membaca selembar kertas ini, saya menyadari bahwa saya sering berbuat zhalim, saya dan orang-orang yang seperti saya telah terlena oleh kenikmatan hingga melupakan kematian, terlena oleh pertemuan-pertemuan hingga melupakan perpisahan.

Bagaimanapun juga, akhirnya saya harus melaksanakan operasi tersebut, operasi ini merupakan operasi paling lama yang pernah yang saya alami. Alhamdulillah akhirnya tuntas juga pekerjaan berat itu.

Padahal, semula saya berfikir untuk membatalkan operasi bedah ini karena hati saya dalam keadaan tegang dan goncang, akan tetapi apa boleh buat, rongga dada orang ini sudah dibedah maka mau tidak mau operasi harus segera dimulai, dengan bertawakal kepada Allah saya melaksanakan tugas sulit ini yang pada akhirnya lelaki itu keluar dari ruang bedah dengan selamat.

Pada keesokan harinya, aku serahkan kembali secarik kertas wasiat tersebut sambil berkata, “Saudaraku, semoga Allah Ta’ala memaafkanmu, engkau telah membuatku terenyuh saat engkau serahkan wasiat tersebut, semoga Allah mengampuni dosa-dosaku dan dosa-dosamu”.

Semoga shalawat dan salam selalu dilimpahkan atas junjungan Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.

(Dinukil dari buku “Kesaksian Seorang Dokter”
Oleh: dr. Khalid bin Abdul Aziz Al Jubair
Penerbit: Darus Sunnah Jakarta
Penerjemah: Muhammad Isnani, Lc)


[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 12 November 2008

BERHIJABLAH UKHTI


Hijablah Diri-Diri Kalian!

(Menjumpai kakak dan adik perempuanku)

Bismillaahirahmaanirrahiim..

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. [QS. An-Nuur:31]

My dear sisters,...Telah sampai padaku ilmu tentang empat orang wanita yang harus aku, sebagai lelaki, pertanggung jawabkan di "yaumil akhir" nanti, mereka adalah...Ibu, saudara perempuan, isteri dan anak-anak perempuanku.

My dear sisters,...
Banyak hal yang ingin aku sampaikan kepada kalian, hal yang mungkin juga sudah kalian ketahui, entah dari buku yang kalian baca, pengajian yang kalian ikuti dan dengarkan, atau yang lebih mutakhir..email dan internet.

Jika kali ini aku ingin mengulanginya lagi, harap jangan kalian gusar, ini hanya sebagai bentuk kasih sayang dan tanggung jawabku, sebagaimana Allah telah tetapkan untukku.
Seandainya aku abaikan, ketakutanku hanya satu, kemurkaan-Nya.
Oleh karena itu, tolonglah aku dari murka-Nya, dengan membaca dan meresapkan apa yang akan aku sampaikan ini, agar merasuk kedalam kalbu, menetap didalam hati, dan berbuah amaliyah yang abadi.

My dear sisters,...
Hidup kita dibatasi waktu, usia kita bertambah sedangkan jatah hidup kita berkurang
sadarkah bahwa kita pastinya akan kembali menjumpai-Nya, Pencipta Yang Agung dan Maha Segala? sudahkah kita siapkan segala sesuatunya?
Bukan harta benda, bukan pangkat kedudukan, bukan pula gelar kebangsawanan...
Tidak..bukan itu semua...tapi Taqwa!!
Yaa...Taqwa...hanya ketaqwaan itu yang akan menyelamatkan kita, kini dan nanti, dunia akhirat.

Aku sangat paham bahwa kalianpun sudah mengetahui hal ini, tapi sudahkan kalian memulai mengayun langkah berjalan menuju Taqwa?
sudahkan pengetahuan itu membawa kepada kesadaran bahwa hidup kita bisa berakhir kapan saja...bahkan mungkin detik ini....
dan jika saat itu datang, mungkinkah diraih "khusnul khotimah" jika tidak kita persiapkan?

My dear sisters,...
Aku sadar dan mengerti jika kalian menganggap bahwa aku sendiri belumlah pantas menyandang gelar taqwa dan untuk itu belum pantas menasihati kalian...
dan itu benar, akupun teramat sadar akan hal itu...
aku belum separuh jalan menuju taqwa, bahkan seperempatnya pun belum...
jauh..masih jauh dari taqwa sebagaimana tuntunan Nabi kita
hanya saja Rasulullah sendiri telah bersabda, "Ballighu anni walau ayyah” (Sampaikanlah apa yang kalian dapat dariku walau hanya satu ayat)…
sedangkan Allah berfirman ” . . . .Apa yang diberikan Rasul kepadamu terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu, tinggalkanlah . . . . ” [Al Hasyr:7]
Kini aku sampaikan kepada kalian, walau "hanya" soal Taqwa, walau hanya satu ayat…renungilah…bawalah dalam tidur malam kalian yang panjang…tadaburilah

Setiap hari, setiap jam, setiap detik dalam hidupku
Tak sekejappun aku lupa akan kalian, sebagai bagian dari hisabku dihadapanNya kelak...
Ketahuilah, lebih mudah bagiku menyampaikan kebenaran kalam-kalam Nya dan sunnah-sunnah rasulNya kepada Ibu, Istri dan anak-anakku..
Itu karena Ibu dan anak-anakku berada pada masa yang berbeda dengan kita...
Pada ibu, hormat dan kasihku sudah sampai padanya sebelum aku berbicara, karena keluasan hati dan pengalamannya...
Bagi anak-anakku, aku adalah panutan yang harus di gugu dan ditiru..
dengan seijin Allah, aku berusaha menjadi sebagaimana aku mengharapkan mereka menjadi sesuai harapan kami, orangtua mereka
Sedangkan istriku,...InsyaAllah dia sangat paham bahwa mematuhi saya, selama tidak menyekutukanNya, adalah bentuk pengabdian yang akan membawa dia ke Jannah Nya..
Akan halnya kalian, adik dan kakakku....usia kita tidaklah terpaut jauh…jaman kita sama...pendidikan kita setara...pergaulanlah yang membedakan kita..

Untuk itu, adikku...kakakku...pahamilah...aku berusaha untuk tidak menggurui kalian
Aku tidak melebihi dari kalian sebagai hambaNya
Anggaplah aku teman yang sekedar mengingatkan kalian sekaligus mengingatkan dirinya sendiri..
Bahwa hanya Taqwa yang memungkinkan kita berada bersama rasul-rasul dan orang-orang saleh..
Dan pakaian taqwa yang langsung membedakan perempuan-perempuan kekasihNya dengan yang bukan adalah Hijab!!!

Karena itu, tolonglah aku untuk menolong jiwa kalian,...
Hijablah diri-diri kalian...sesungguhnya itu lebih baik dari dunia dan seisinya...
Tidak, sekali-kali aku tidak memerintah kalian,..tidak...bukan aku, tapi Dia, Allah Tuhan segala Illah!
Dia yang memerintahkan, RasulNya yang menyampaikan, dan aku sekedar penyambung lidah..

My dear sisters,...
Telah aku sampaikan kalimatNya,...
Kini terserah pada kalian, apakah bersedia memenuhi dan meninggikan seruanNya
Atau menjalani kehidupan "sewajarnya" menurut anggapan kalian dan sebagian besar umat
Hijab adalah wajib bagi kalian perempuan sebagaimana wajibnya Sholat...
Hijab bukan sunnah, bukan pula adat istiadat,...bukan..
Janganlah kebiasaan dan kewajaran dunia melampaui apa-apa yang telah ditetapkanNya
Jalani hidup mengikuti aturan-aturanNya dan sunnah rasulNya
Maka keselamatan dunia akhirat ganjarannya

Dia, Allah, pemilik semesta dan seisinya..sudah sepantasnyalah kita berhukum dengan hukum-hukumNya..
Maka kebenaran hukum manakah yang kalian pilih?

Dia, Allah, pemilik sah diri dan jiwa manusia...kepadaNyalah sebenar-benar kita akan kembali..
Maka kemana kalian akan sembunyi jika maut datang meminang? [eramuslim]




[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 11 November 2008

Wanita dalam Islam
November 10, 2008 — Abdullah Hadrami (Views: 11)

Bismillaahirrahmaanirrahiem
Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam atas Rasulullah saw. juga atas mereka yang berjalan bersamanya.

Mungkin ini adalah bahasan yang sering terulang. Namun, kita akan terus membahasnya, apalagi di tengah serangan gencar yang dilakukan oleh para musuh seputar konsep Islam tentang wanita dan keluarga. Hal ini terjadi di antaranya karena ketidaktahuan mereka atas sikap Islam terhadap masalah wanita.Wanita dalam Islam

Umar bin Khathab pernah berkata, “Pada masa jahiliyah, wanita itu tak ada harganya bagi kami. Sampai akhirnya Islam datang dan menyatakan bahwa wanita itu sederajat dengan laki-laki.”

Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri tiga kali quru’. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Baqarah: 228)

Persamaan yang dimaksudkan oleh Islam ini meliputi segala aspek, termasuk masalah hak dan kewajiban. Hal ini sangat dipahami oleh para wanita Islam dan oleh karenanya mereka pegang ajaran Islam dengan sangat kuat. Khadijah, Umu Habibah, Ummu Salamah dan Nusaibah binti Ka’ab adalah sebagian contoh dari para wanita tersebut.

Adapun peran wanita dalam rumah tangga tak kalah besarnya. Rasulullah mengatakan bahwa wanita adalah juga pemimpin di rumah dan ia akan dimintakan pertanggungjawaban atas perannya tersebut. Dalam sejarah para muslimah telah memainkan perannya dalam berbagai bidang; di medan jihad, di masjid dan juga di rumah. Namun dengan tetap menjaga akhlaq dan adab Islami. Ini dilakukan dengan tetap menjaga perannya yang utama yaitu mendidik anak, menjaga keluarga yang dibangun atas mawaddah dan rahmah, juga tetap menciptakan suasana tenang dan damai dalam rumah tangga.

Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan dari bulu domba, bulu unta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan sampai waktu. (Q.S. An-Nahl: 80)

Usaha Pembaratan

Manakala umat Islam tidak komitmen dengan agamanya, maka kondisi wanita juga akan terpuruk sebagaimana terpuruknya kondisi para lelaki. Jika kondisinya demikian, maka Barat yang ternyata lebih unggul dari kita akan kembali bersemangat untuk kembali menjajah dan merampas kekayaan kita. Perang pemikiran yang mereka lakukan adalah pembuka atas perang militer yang akan mereka lakukan. Hal ini telah terbukti dan berhasil mereka lakukan.

Bahkan ketika perang militer yang mereka lakukan menemukan kegagalan, maka pengaruh pemikiran mereka tetap bercokol, terutama di otak-otak pemikir dan cendekiawan kita. Salah seorang dari mereka pernah berkata, “Semakin dalam aku mengenal Eropa, maka semakin bertambah rasa cintaku padanya. Aku merasa bagian darinya. Dialah ideologiku yang aku perjuangkan sepanjang hidupku. Aku tak percaya Timur dan aku lebih percaya pada Barat.” (Salamah Musa ; Buku Kemarin dan Hari ini)

Ada lagi seorang dari mereka berkata, “Jalan menuju kebangkitan sudah sangat jelas, yaitu dengan cara kita menempuh jalan yang telah ditempuh bangsa Eropa. Lalu, agar kita dapat berubah seperti mereka, maka segala apa yang ada pada mereka harus kita ambil. Pahit, manis, kebaikan, keburukan dan termasuk hal-hal yang disukai juga yang dibenci (Toha Husein, masa depan pengetahuan di Mesir)

Wanita Eropa

Gerakan pembebasan wanita -sesuai dengan ediologi Barat- merupakan pintu masuk bagi pemikiran-pemikiran asing itu ke negeri kita. Belakangan, gerakan ini terasa sangat gencar dilakukan. Terutama saat isu globalisasi meruak. Juga pada saat Amerika dan Zionis berkuasa atas dunia ini tanpa ada yang mampu menyainginya.

Mereka memaksakan pemikiran ini pada bangsa-bangsa muslim. Berbagai cara mereka tempuh agar tujuan tercapai. Lembaga semisal PBB dipakai sebagai alat guna terwujudnya segala target-target mereka. Diselengarakanlah KTT-KTT yang mengangkat isu seputar masalah wanita.

Lalu keluarlah berbagai keputusan dan kesepakatan yang sesuai dengan keinginan mereka. Pada akhirnya berbagai keputusan ini dipaksakan agar diterima oleh semua anggota PBB dengan pengawasan ketat yang mereka lakukan. Selanjutnya, hal-hal ini menjadi senjata-senjata untuk menekan pemerintahan yang ada untuk mau merubah UU dan berbagai peraturan yang sesuai dengan keputusan-keputusan KTT tadi.

Hancurnya Keluarga

Masalah selanjutnya bukan lagi hanya seputar masalah wanita dan hak-hak mereka saja. Akan tetapi, menjadi meluas dan melebar meliputi bagaimana membangun rumah tangga seperti cara dan gaya yang sesuai dengan peradaban Barat. Berkembanglah pemikiran bahwa membina rumah tangga tak perlu lagi memperhatikan aturan dan nilai-nilai. Peran “ibu” tak lagi menjadi tugas wanita saja. Peranan itu sebenarnya adalah tanggung jawab masyarakat. Bahkan, peran itu dapat dilakukan oleh wanita dan laki-laki.

Sebenarnya, di Eropa pemikiran dan ideologi ini melahirkan banyak permasalahan. Sebagai contoh di Perancis tercatat 53 % anak-anak yang lahir tak memiliki bapak yang jelas. Di banyak negara Eropa semakin berkembang trend enggan mempunyai anak bahkan enggan untuk menikah. Hubungan laki-laki dan wanita sekadar hubungan seks bebas tanpa ada ikatan, tak ada aturan yang mengikat. Dan selanjutnya mereka menuntut agar dilegalkannya aborsi sebagai dampak langsung dari merebaknya budaya seks bebas.

Hal ini juga berdampak pada meningkatnya angka kriminalitas dengan sangat tajam. Pada tahun 1998 tingkat kriminalitas di Amerika mencapai angka yang sangat fantastis. Tindakan perkosaan terjadi setiap 6 menit, penembakan terjadi setiap 41 detik, pembunuhan setiap 31 menit. Dana yang dikeluarkan untuk menanggulangi tindakan kejahatan saat itu mencapai 700 juta dolar per tahun (angka ini belum termasuk kejahatan Narkoba). Angka ini sama dengan pemasukan tahunan (income) 120 negara dunia ketiga.

Kejahatan atas wanita

Merebaknya kejahatan memberikan bahaya tersendiri buat para wanita di Eropa. Hingga PBB pada 17 Desember 1999 mengeluarkan keputusan bahwa tanggal 25 November merupakan hari anti kekerasan pada wanita.

Anehnya, para musuh Islam langsung saja menjadikan hal ini sebagai celah untuk menyerang Islam. Mereka mengatakan bahwa dalam Islam, wanita diperlakukan dengan amat kejam karena wanita boleh dipukul pada saat melakukan pembangkangan pada suami setelah segala cara telah ditempuh.

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain, dan karena mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada.

Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S. An Nisa: 34)

Kita akui bahwa banyak para suami yang salah dalam menerapkan ayat di atas. Hal ini lahir karena lemahnya komitmen mereka pada Islam ditambah dengan kebodohan dalam memahami konsep Islam. Diperparah lagi dengan sikap wanita yang sudah sangat melampaui batas sehingga emosi sang suami tak tertahankan lagi. Bahkan keduanya dalam posisi tertekan karena sistem yang ada dan berlaku adalah sistem thagut sehingga kerusakan terjadi di mana-mana. Sebenarnya dalam konsep Islam terdapat solusi bagi permasalahan ini.

Ada banyak fakta dan data yang seharusnya diperhatikan oleh mereka yang terbuai dengan Barat. Di Eropa dan Amerika pada setiap 15 detik terjadi kekerasan atas wanita. Belum lagi jika ditambah dengan aksi pemerkosaan setiap harinya. Sehingga Amerika tercatat sebagai negara tertinggi dalam hal kekerasan terhadap wanita. Menurut catatan UNICEF, 30% kekerasan pada wanita terjadi di Amerika dan 20% di Inggris.

Belum lagi kejahatan perbudakan yang terjadi di Amerika, CNN pernah menyiarkan laporan bahwa pada tahun 2002 jutaan anak-anak dan wanita dijual belikan di Amerika setiap tahunnya. Lebih dari 120 ribu wanita berasal dari Eropa Timur dan beberapa negara miskin lainnya dikirim ke Eropa untuk dipekerjakan sebagai budak seks. Lalu lebih dari 15 ribu wanita yang mayoritas berasal dari Meksiko dijual ke Amerika untuk dipekerjakan di komplek-komplek pelacuran.

Bisnis haram ini bahkan merenggut kemerdekaan anak-anak di dunia, hingga Sidang Umum PBB pada pertemuan yang ke 54 mengeluarkan keputusan pada 25 Mei 2000 tentang hak anak. Sebuah keputusan yang mendesak agar dilakukan pencegahan agar tak lagi terjadi jual beli anak apalagi kemudian dipekerjakan sebagai budak seks seperti yang terdapat pada jaringan internet.

Konsep perlindungan anak dalam Islam

Memperhatikan apa yang terjadi di Barat, seharusnya membuat kita berfikir panjang jika ingin menempuh jalan yang telah ditempuh oleh Barat.

Dan Allah hendak menerima tobatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya. Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah. (Q.S. An-Nisa: 27-28)

Mari kita berpegang teguh pada petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Pandangan kita atas masalah ini adalah berlandaskan pada konsep agama kita yang hanif.

Diharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan yang disembelih untuk berhala. Dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al Maidah: 3)

Kita tahu bahwa wanita mendapatkan berbagai tekanan termasuk dirampasnya hak-hak mereka yang telah diberikan oleh Islam. Namun, jika kita berbicara mengenai problem ini, tentunya tak dapat dipisahkan dengan beberapa problematika lain yang ada.

Krisis pada hal ini tak dapat dilepaskan dari krisis besar yang dihadapi umat Islam. Sesungguhnya pemikiran akan adanya konflik antara laki-laki dan wanita adalah sebuah hal aneh dan tak akan ditemui dalam konsep Islam. Ini adalah produk impor dari masyarakat barat yang memang senang membuat konflik dan pertentangan dalam berbagai hal. Mereka melakukan penentangan pada agama, alam, juga atas segala hal.

Kita bahkan yakin bahwa problem yang dihadapi oleh wanita muslimah juga merupakan dampak dari apa yang terjadi di Barat. Baratlah penyebab dari segala hal yang terjadi di Palestina, mereka yang mendukung Israel dengan segala dukungan; materi dan persenjataan.

Dalam penjara Israel terdapat lebih dari delapan ribu tawanan. Mereka meninggalkan para istri, ibu dan anak-anak perempuan, bahkan di antara mereka terdapat sekitar 100 tawanan wanita. Mengapa Barat diam saja atas semua ini.

Di Palestina terdapat lebih dari 250 wanita yang telah menemui syahidnya, belum lagi para wanita yang menderita luka-luka pasca intifadhah.

Bukankah mereka juga punya hak yang harus dibela. Mengapa media Barat diam seribu bahasa atas hal ini, sementara mereka melakukan berbagai usaha dan upaya pada saat satu atau dua orang wartawati mereka tertawan di Irak atau di wilayah konflik lainnya.

Adapun tentang wanita di Irak, cukuplah bagi kita apa yang disampaikan oleh organisasi dunia pada 22 Februari 2005 yang mengatakan bahwa kondisi wanita Irak tak jauh berbeda dengan kondisi manakala mereka berada di bawah pemerintahan Sadam Husein.

Hal ini menjelaskan bahwa kemerdekaan dan kebebasan wanita seperti yang di gembar-gemborkan Amerika sama sekali tak menyentuh mereka. Bahkan kondisi mereka di bawah penjajahan Amerika jauh lebih buruk lagi. Mereka menerima perlakuan kasar, dianiaya, dilecehkan bahkan diperkosa.

Rasanya kita tak perlu lagi menceritakan apa yang dialami oleh para muslimah di Bosnia. Bagaimana mereka diperkosa dan disiksa oleh tentara Serbia Eropa di hadapan para tentara PBB, juga di hadapan dunia internasional.

Namun, meski dalam kondisi demikian, wanita muslimah akan tetap tegar. Melalui merekalah lahir para pejuang, para syuhada, juga para mujahidin. Wallahu A’lam. [Dr. Muhammad Mahdi Akif / eramuslim]


[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 08 November 2008


Ayesha,Tertarik Islam Karena Jilbab
Saturday, 25 October 2008 04:01

Semenjak mengenal Islam, wanita kelahiran Polandia, tapi besar di Denmark dan Swedia ini makin hari makin berubah. Sangat realistis dengan hidup, makin peduli dan respek terhadap sesame. Dan masih banyak perubahan positif lainnya



Hidayatullah.com-- Namanya Ayesha Islam. Dia dilahirkan di Polandia, tapi besar di Denmark dan Swedia. Jadi, bisa dikatakan telah mengenal dunia internasional sejak kecil. Perjalanannya menuju Islam dimulai tahun 1995 saat masih di Swedia. Di sanalah Ayesha berjumpa dengan muslim asal Lebanon . Meskipun mereka itu tidak begitu agamis, bahkan mereka tak pernah menceritakan pada Ayesha apa itu Islam, namun mereka cukup punya kesan mendalam dalam perjalanannya menuju Islam.

“Karena dengan merekalah saya pertamakali berada dalam lingkungan muslim,” katanya. Dalam sebuah parade di AS dia berpapasan dengan beberapa wanita berjilbab yang juga ikut menonton pawai tersebut. Itulah awal dari semuanya. Selepas pertemuan itu Ayesha rajin mengikuti pengajian dan akhirnya bersyahadah. Berikut kisah lengkapnya. []“Hidup ini merupakan perjalanan dan kematian bagian dari perjalanan itu sendiri."

Ayesha Islam, 2005

“Untuk beberapa alasan saya selalu merasa bisa menjadi diri sendiri kala berkumpul dengan orang-orang Islam kendati pada saat yang sama saya dianggap asing oleh warga di sekitar tempat tinggal. Begitupun saya berupaya untuk tetap mengikuti gaya hidup mereka, meskipun sebenarnya saya sendiri tidak suka. Misalnya, saya tidak pernah mengenakan pakaian ketat, tidak suka pakai make up, atau ikut-ikutan ke bar, minum-minuman keras. Sejak kecil saya hanya punya keinginan jika sudah besar ingin berkeluarga, lalu memiliki anak dan hidup tentram bahagia dalam kesederhanaan. Hanya itu. Simpel saja,” tutur Ayesha tentang gaya hidupnya.

Namun ketika memasuki usia 18 tahun, tiba-tiba dia punya keinginan jadi psikolog. Karena cita-cita itu pula Ayesha terbang ke AS, untuk ketigakalinya, di tahun 2001. Disana dia belajar ilmu kesehatan mental dan psikologi kriminal. Satu hari dia berada di tengah-tengah kota Manhattan, tepatnya di sekitar America Avenue .

“Saat itu saya sedang dalam perjalanan ke gereja Swedia untuk mengikuti satu pelajaran. Untuk mencapai gereja itu biasanya saya jalan kaki dari 5th Avenue ke 48th Street. Tapi hari itu, tepatnya 19 Juni 2005, saya putuskan untuk melintasi kawasan America Avenue untuk menikmati suasana keramaian yang sedang digelar disitu,” kenangnya.

“Ternyata sedang ada parade atau pawai internasional disana. Saya berpapasan dengan beberapa wanita berjilbab yang juga ikut nonton. Serta merta saya dekati mereka seraya mengatakan saya tertarik belaar Islam. Itulah awal dari semuanya. Selepas pertemuan itu Ayesha rajin mengikuti pengajian dengan beberapa muslim Yaman,” kata Ayesha lagi.

Ayesha mulai mengumpulkan buku-buku Islam dan juga mengenakan jilbab. Jilbab, ketika itu hanya dia pakai ketika berada di kereta bawah tanah. “Seorang muslim asal Maroko menghadiahi saya film “The Message” yang berkisah tentang perjuangan Rasulullah SAW. Film ini sangat mempengaruhi kehidupan saya,” sebut Ayesha. Dia bahkan mulai mencoba ikut puasa selama Ramadhan.

Muslimah Maroko itu juga menerangkan tentang ucapan khusus kala seseorang mau masuk Islam. Ayesha bahkan mulai “mendakwahi” orang-orang terdekat kendati belum bersyahadah. “Saya bilang pada orang-orang, sekali Anda mengetuk pintu Islam, maka Anda pasti tak ingin keluar lagi karena agama ini punya ideologi dan cara hidup yang begitu indah,” tukasnya.

“Saya benar-benar butuh perubahan identitas yang drastis. Saya bahkan mengubah sendiri nama menjadi Laila di saat merayakan ultah ke-30. Di usia itu pula saya menerima Islam dan menjadi seorang muslim,” kenang Ayesha lagi yang bersyahadah pertengahan 2005 silam.

Teman-teman dan anggota keluarganya sangat ingin mendengar tentang perubahan yang muncul dari dirinya. Tapi di saat Ayesha mulai bercerita tentang Islam, mereka pada menyingkir pergi dan tak mau lagi mendengarkan apa itu Islam. “Tak apa-apa, mereka tak mau dengar. Justru saya jadi ingin tahu hingga mencari-cari kira-kira cerita apa yang mereka suka dari Islam,” kenang Ayesha.

“Lucu sebenarnya, padahal tak ada yang berubah dari saya. Saya masih orang yang sama dan pribadi juga tak berubah. Saya masih menyintai siapa saja. Saya masih suka berbagi pengalaman dengan kalangan mana saja tanpa membeda-bedakan status. Begitu juga sekarang, saya merasakan nikmatnya Islam. Karena itu saya musti ceritakan juga kepada orang lain. Berbagi makanan yang nikmat bagi jiwa. Persis seperti kita sharing info tentang makanan enak di suatu restoran ataupun buku bagus bagi rekan sejawat dan keluarga kita. Simpel kan ,” terang Ayesha lagi.

Ayesha sejak lama suka berkirim email dengan teman-temannya. Hingga mereka itu persis seperti saudara sendiri. Tapi kemudian mereka seperti menjaga jarak.

“Mereka menjauhi saya karena takut tersentuh “makanan” yang nikmat ini. Dengan kata lain, mereka tak percaya dengan pilihan hidup saya yang baru itu,” kisah dia.

Adapun anggota keluarganya juga mulai jengah dengan keislamannya itu. “Ibu pun sangat peduli dengan apa yang dikatakan orang lain. Saya dikatakan jelek dan berjalan terlalu jauh. Tapi jika saya ngambek dan menyembunyikan diri di kamar, dia masih masih mau mendengar tentang Islam. Namun anggota keluarga yang lain merasa malu karena keislaman saya,” kata Ayesha.

Pola pikir Ayesha makin hari makin berubah. Dia mulai realistis dengan hidup, makin peduli dan respek terhadap sesama, menerima dirinya sendiri sebagai bagian dari masyarakat banyak, tidak egois dan perubahan-perubahan positif lainnya.

Dia berupaya dekat dengan Allah dan mengkondisikan dirinya seolah-olah senantiasa diawasi oleh-Nya. “Ini sangat membantu saya untuk selalu berperilaku baik dan ingat dengan tujuan hidup sebenarnya,” aku dia.

“Dulu saya paling sulit dan gengsi mengatakan "tidak", tapi sekarang saya berani bilang "tidak" jika saya tidak bisa mengerjakan sesuatu hal. Jujur pada diri sendiri, itulah yang saya peroleh dalam Islam. Dengan begitu kita akan makin kenal dengan diri kita sendiri. Kita akan makin respek, baik kepada diri sendiri maupun orang lain.

Lebih dari itu, Islam membuat saya kembali “hidup” di dunia ini, persis baru pertama dilahirkan,” terangnya lagi.

“Sejujurnya, saya dulu tak merasakan kenikmatan dalam hidup. Saya, semasih kecil, merasa asing di dunia ini. Sebabnya, saya lahir di luar nikah. Orang tua saya menyebut, kehadiran saya di luar perencanaan. Hingga saat ini saya tak punya seseorang yang bisa dipanggil sebagai ayah,” tandasnya.

“Tapi kini saya tahu itu bukan sebuah hal yang patut disesali. Allah adalah Maha Pencipta. Allah Maha tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Bukanlah kesalahan Allah hingga melahirkan saya dengan cara seperti itu. Hingga saya tak punya ayah biologi. Hingga saya terlahir dari orantua non-muslim. Allah maha bijaksana,” katanya penuh keikhlasan.

Kini Ayesha merasa enjoy dengan pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya. Kemanapun dia pergi, tak ada rasa takut dan malu. “Saya kini merasa bebas seperti burung yang bebas terbang tanpa ada rasa takut jatuh. Begitu pula saya dengan pakaian ini. Saya juga rasakan kenikmatan ketika shalat,” ungkap Ayesha yang kembali menekuni studinya di bidang psikologi dengan tetap berjilbab.

Dia bahkan mengaku tak ragu jika satu ketika musti kehilangan rumah tempat tinggalnya alias diusir dari rumahnya sendiri. “Islam membuat saya makin kuat,” kata Ayesha yang mulai fokus dengan studi dan berharap bisa menikah segera serta memilih bekerja sebagai seorang ibu rumah tangga. Wallahu alam bisshawab. [Zulkarnain Jalil/www.hidayatullah.com]


[+/-] Selengkapnya...

Mother

Mother by Sami Yusuf

Blessed is your face
Blessed is your name
My beloved
Blessed is your smile
Which makes my soul want to fly
My beloved
All the nights
And all the times
That you cared for me
But I never realised it
And now it's too late
Forgive me
Now I'm alone filled with so much shame
For all the years I caused you pain
If only I could sleep in your arms again
Mother I'm lost without you

You were the sun that brightened my day
Now who's going to wipe my tears away
If only I knew what I know today
Mother I'm lost without you

Ummahu, ummahu, ya ummi
wa shawqahu ila luqyaki ya ummi
Ummuka, ummuka, ummuka ummuka
Qawlu rasulika
Fi qalbi, fi hulumi
Anti ma'i ya ummi
[Mother... Mother... O my mother
How I long to see O mother
"Your mother, Your mother, Your mother"
Is the saying of your Prophet
In my heart, in my dreams
You are always with me mother]

Ruhti wa taraktini
Ya nura 'aynayya
Ya unsa layli
Ruhti wa taraktini
Man siwaki yahdhununi
Man siwaki yasturuni
Man siwaki yahrusuni
'Afwaki ummi
Samihini…
[You went and left me
O light of my eyes
O comfort of my nights
You went and left me
Who, other than you, will embrace me?
Who, other than you, will cover me?
Who, other than you, will guard over me?
Your pardon mother, forgive me]


[+/-] Selengkapnya...

Senin, 03 November 2008

don't Angry

LARANGAN MARAH

(Penjelasan Hadis Ke 16 Dari 50 / Arbain Nawawi Plus Tambahan Ibnu Rajab / Hadis-Hadis Inti Ajaran Islam)

Oleh: Abdullah Saleh Hadrami


الحديث السادس عشر
عــن أبـي هـريـرة رضي الله عــنـه ، أن رَجُــلاً قـــال للـنـبي صلى الله عـلـيـه وعلى آله وسـلـم : أَوْصِــنِي .
قال :( لاَ تَغْضَبْ ) فَرَدَّدَ مِرَارًا ، قال : ( لاَ تَغْضَبْ) .
رواه البخاري [ رقم : 6116 ].


Dari Abu Hurairah –Radhiallahu ‘Anhu, bahwasanya seseorang berkata kepada Nabi –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Salam:
“Berilah aku wasiat”.
Nabi –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Salam bersabda:
“Janganlah engkau marah”.
Orang tersebut mengulangi permintaannya hingga beberapa kali, sedang Nabi –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Salam bersabda:
“Janganlah engkau marah”.
(HR. Bukhari).


Syarh dan Kandungan Hadis:

1. Seorang muslim hendaklah selalu saling menasehati dan mencari pintu-pintu kebaikan.

2. Adakalanya seseorang perlu mengulang-ulang pembicaraannya sehingga dipahami oleh pendengar dan dirasakan pentingnya.

3. Anjuran untuk selalu melakukan tarbiyah (pembinaan) dengan suri tauladan dan contoh yang baik.

4. Orang-orang shaleh selalu rindu akan surga dan berusaha mencari jalan menuju kepadanya.

5. Disyari’atkan agar seorang muslim meminta taushiah (wasiat) kepada orang yang lebih alim daripadanya.

6. Tidak mengapa mengulang-ulang pertanyaan apabila seseorang beranggapan bahwa jawabannya belum cukup atau beranggapan bahwa yang ditanya belum memahami pertanyaannya atau dia ingin agar lebih jelas lagi.

7. Sikap santun dan menguasai diri adalah jalan kesuksesan dan keridhaan sedangkan marah adalah sumber segala keburukan dan selamat dari sifat pemarah adalah sumber kebaikan.

8. Marah adalah tanda lemahnya seseorang dan santun adalah tanda kuatnya.

9. Seorang muslim yang benar selalu menghiasi dirinya dengan sifat santun dan malu, mengenakan pakaian tawadhu’ dan menjadikan manusia cinta kepadanya, tampak atasnya sifat-sifat kegagahan seperti, ketabahan, menahan diri untuk tidak mengganggu dan memaafkan ketika mampu untuk membalas.

10. Hendaklah para da’i memahami psikologi masyarakat sekitarnya dan mengetahui penyakit-penyakit mereka dan obatnya.

11. Apabila marah itu karena Allah maka itu adalah marah yang terpuji, yaitu ketika dilanggar kehormatan-kehormatan Allah.

12. Marah ada dua macam: Terpuji dan tercela.

- Marah yang terpuji adalah marah yang dilakukan karena Allah, bertujuan kebaikan dan memberikan pelajaran, tidak melampaui batas, tidak mengeluarkan kata-kata kotor dan jorok, terkontrol dan bukan melampiaskan emosi dan hawa nafsu dll.

- Marah yang tercela adalah marah yang dilakukan bukan karena Allah, tidak memberikan pelajaran, melampaui batas, mengeluarkan kata-kata kotor dan jorok, tidak terkontrol, bertujuan melampiaskan emosi dan waha nafsu.

13. Diantara penyebab marah adalah: Sombong, saling membanggakan diri, menghina dan mengolok-olok, banyak bercanda, berdebat, ikut campur dalam permasalahan yang tidak ada kepentingannya dan tamak untuk mendapatkan harta dan kedudukan dll.

14. Diantara sarana menanggulangi marah adalah: Berdoa kepada Allah, banyak berdzikir kepada Allah, melatih diri untuk berhias dengan akhlak mulia seperti santun, tegar dan tenang, berusaha untuk menguasai diri apabila dibuat marah oleh orang lain, berlindung kepada Allah dari godaan syaitan terkutuk, merubah keadaannnya ketika sedang marah yaitu hendaklah duduk apabila sebelumnya berdiri dan merebahkan diri apabila sebelumnya duduk, tidak berbicara ketika sedang marah, berwudhu, mengingat-ingat keutamaan orang-orang yang menahan amarahnya dan hendaklah memberikan hak-hak badan secara benar seperti tidur dan istirahat dll.

15. Doa orang yang sedang marah adakalanya dikabulkan apabila bertepatan waktu mustajab, oleh sebab itu orang yang sedang marah dilarang berdoa keburukan untuk dirinya, hartanya atau orang lain.

[+/-] Selengkapnya...

Minggu, 02 November 2008

watch out

Temuan Ilmiah Terbaru: Menikmati Internet Porno Merusak Kesehatan Mental

October 30, 2008 — Abdullah Hadrami (Views: 33)

Para ilmuwan mencermati buruknya kesehatan mental orang-orang yang melakukan kegiatan seksual melalui internet. Temuan terbaru, mahasiswa doktor di Swinburne University Melbourne

Sebut saja Marcus Squirrell, seorang mahasiswa doktor di Swinburne University of Technology, Melbourne, Australia. Dalam temuannya yang baru-baru ini diliput oleh berbagai media masa dunia, termasuk Itnews, itnews.com.au, 30 Oktober 2008 dengan judul "Internet sex causes depression" (seks internet menyebabkan depresi (kemurungan)).

Berita itu meliput kajian yang melibatkan orang-orang yang membuang-buang waktunya berjam-jam untuk memuaskan nafsunya di dunia maya.

Temuan Squirrel menyebutkan bahwa lebih dari 27% orang penikmat pornografi maya yang diteliti itu mengalami depresi (kemurungan) tingkat menengah hingga tingkat parah. Tiga puluh persen lagi menderita rasa khawatir tingkat tinggi, sedangkan 35 persen lainnya mengalami stress (perasaan tertekan) tingkat menengah hingga tingkat parah.

Mengejutkannya lagi, peneliti asal Australia itu menemukan bahwa orang-orang yang dilibatkan dalam penelitiannya itu ternyata berpendidikan tinggi. Kebanyakan mereka melakukan chatting, terlibat dalam kegiatan seksual melalui kamera komputer, mengunduh video dan gambar, atau mengirimkan email-email porno. Dua belas jam mereka habiskan setiap pekannya untuk kegiatan birahi maya yang merusak mental mereka itu.

Penelitian ini melibatkan 1.325 orang Amerika dan Australia. Dari penelitian itu terlihat bahwa semakin banyak mereka melampiaskan hasrat seksual melalui aneka kegiatan menggunakan internet, semakin tinggi tingkat depresi dan rasa khawatir mereka.

Kesehatan mental sangatlah terkait erat dengan kesehatan tubuh. Gangguan jiwa seperti depresi dan rasa khawatir dapat memperbesar serangan penyakit mematikan seperti gangguan jantung. Demikian temuan ilmuwan asal McGill University dan Université de Montréal, Kanada.

Sebagaimana dilaporkan Sciencedaily.com dengan judul "Depression And Anxiety Can Double Chances Of Heart Ailments" (Depresi dan Rasa Khawatir Dapat Melipatgandakan Kemungkinan Berpenyakit Jantung), rasa khawatir dan depresi parah dapat melipatduakan kemungkinan gangguan jantung yang berulang-ulang pada pasien yang menderita penyakit arteri koroner. [cr/ itnews/sciencedaily/hidayatullah]

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 17 Oktober 2008

KEBIJAKSANAAN RASULULLOH MUHAMMAD SAW. DALAM BERDAKWAH

Sedang Nabi Muhammad saw duduk bersama para sahabat, muncul seorang pemuda berjumpa Nabi lalu berkata "Izinkanlah saya untuk berzina." Mendengar perkataan yang biadab itu, sahabat-sahabat terpinga-pinga dan merasa marah.

Namun Nabi Muhammad bersikap tenang dan melayan dengan baik. Baginda menyuruh pemuda itu hampir kepadanya lalu bertanya "Mahukah engkau berzina dengan ibumu?" Pemuda itu menjawab "Tidak!". Lantas Nabi bersabda "Kalau begitu, orang-orang lain juga tidak suka berbuat jahat kepada ibu-ibu mereka." Nabi kemudian mengajukan soalan kedua "Sukakah kamu berbuat jahat dengan saudara perempuanmu sendiri? atau sukakah kamu sekiranya isteri kamu dinodai orang?" Kesemua soalan itu dijawab oleh pemuda itu dengan "Tidak!".

Rasulullah saw kemudian meletakkan tangannya yang mulia ke atas pemuda itu sambil berdoa "Ya Allah, sucikanlah hati pemuda ini. Ampunkanlah dosanya dan peliharakanlah dia dari melakukan zina." Sejak peristiwa itu, tiadalah perkara yang paling dibenci oleh pemuda itu selain zina.


Moral & Iktibar

Sifat berlemah-lembut dan toleransi amat perlu ada dalam setiap pendakwah.
Sifat lemah-lembut kunci bagi kejayaan dakwah.
Sifat toleransi merupakan satu rahmat dan pemberian Allah yang bersifat dengan Ar-Rahman dan Ar-Rahim.
Perkataan yang kasar dan kesat bukan menghampirkan orang lain kepada kita malah akan menjauhkannya lagi.
Sebelum melakukan sesuatu perkara, perlulah bermesyuarat atau berbincang (bertukar-tukra fikiran) dengan orang lain.
Jauhkan bertindak mengikut hawa nafsu kerana ia datang dari syaitan.
Kemukakanlah soalan kepada orang lain walaupun soalan itu kemungkinan tidak ada logiknya; sementara orang yang ditanya pula berikanlah layanan yang sepatutnya dengan ikhlas.
Berikanlah nasihat atau teguran kepada orang yang memerlukan namun teguran itu hendaklah dilakukan dengan ihsan kerana Allah semata-mata semoga orang yang berkenaan tidak berasa diperhinakan dan terus menerus terbiar menjadi mangsa syaitan.
Berdakwah dengan hikmah memberikan kesedaran dan keinsafan kepada orang yang didakwah.

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 10 Oktober 2008

Penelitian Akibat Kurang Tidur

Penelitian Akibat Kurang Tidur PDF Print E-mail
Tuesday, 26 August 2008 08:42

Tim peneliti akan menyelidiki kaitan antara insomnia, depresi, obesitas dan diabetes dengan tidur. Termasuk apakah kurang tidur berdampak pada penyakit Alzheimer dan gangguan bipolar

Hidayatullah.com--Salah satu pusat penelitian paling maju yang menyelidiki dampak kekurangan tidur terhadap berbagai penyakit telah dibuka di Sydney, Australia.

Laboratorium di Universitas Sydney ini akan mengkaji hubungan antara kesulitan tidur dengan penyakit seperti Alzheimer dan gangguan bipolar.

Kantor Berita BBC melaporan, para peneliti yakin bahwa manfaat tidur sering disepelekan dan bahwa kurang istirahat bisa menganggu kesehatan fisik maupun mental.

Laboratorium baru di Universitas Sydney ini akan mengumpulkan para pakar dalam psikiatri klinis dan ilmu syaraf.

Mereka akan mengkaji kaitan antara kekurangan tidur dan gangguan medis degeneratif seperti Alzheimer dan dementia.

Salah satu pakar di pusat penelitian ini, Profesor Naomi Rogers mengatakan dengan membantu penderita agar bisa tidur nyenyak mereka bisa mencegah penyakit tidak menjadi terlalu parah.

Tim peneliti ini juga akan menyelidiki kaitan antara insomnia dan depresi, juga kaitan antara obesitas dan diabetes.

Salah satu alat penting di pusat penelitian ini adalah kapsul tidur yang akan dipakai untuk menguji dampak kafein terhadap pola tidur dan cara-cara membantu pekerja mengatasi kecapaian.

Para peneliti berpendapat perusahaan seharusnya mendorong pegawai mereka untuk tidur sebentar agar menaikkan produktivitas dan keselamatan kerja. [bbc/www.hidayatullah.com]

[+/-] Selengkapnya...

Terapis: Sehat Dengan Tertawa

Terapis: Sehat Dengan Tertawa PDF Print E-mail
Wednesday, 20 August 2008 20:47

Seorang terapis psikologi di Mackay, Queensland mengatakan, humor dan tawa adalah obat menyehatkan. Tertawa merangsang "hormon bahagia" tubuh, katanya

Hidayatullah.com--Sering kali sulit untuk melihat sisi humor dalam hidup ketika Anda merasa tertekan dan sangat membutuhkan terapi khusus. Namun beberapa dokter dan pekerja kesehatan menawarkan sebuah solusi yang unik, yaitu terapi tawa.

Pemakaian humor (hal lucu) kini secara serius diterapkan untuk membantu menghilangkan stress, mengurangi rasa sakit dan bahkan yang terpenting, untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Katrina Robertson membuka praktek psikologi di Mackay, wilayah utara Queensland. "Saya akan selalu berpandangan terbuka bila saatnya menggunakan teknik dan terapi baru," jelasnya. "Saya telah berpartisipasi dalam kelompok terapi tawa, saya menggunakan humor dan tawa sebagai bagian dari konseling dan terapi umum bila diperlukan."

Tertawa sering digunakan secara intuitif dalam kehidupan sehari-hari sebagai pereda stress atau coping mechanism. Riset yang berkelanjutan di bidang medis dan ilmiah sedang membuktikan bahwa tertawa bisa menjadi terapi pelengkap yang sangat baik ketika digunakan bersamaan dengan perawatan konvensional.

Tertawa merangsang dan meningkatkan pelepasan endorphin, "hormon bahagia" tubuh. Tertawa juga meningkatkan sejumlah sel yang memproduksi antibodi dan meningkatkan efektivitas T-Cells (sel yang masuk ke dalam grup sel darah putih yang diketahui sebagai limfosit dan memainkan peran utama pada sistem kekebalan tubuh) dalam tubuh. Hal ini memperkuat sistem kekebalan tubuh dan juga membantu mengurangi gejala tekanan fisik.

Menurut Katrina, "Tertawa adalah cara yang sangat baik untuk melepaskan ketegangan dan dapat dengan mudah mengubah fokus dan membantu mengalihkannya dari beberapa persoalan rumit, karenanya ada perkataan: 'saya terlalu banyak tertawa sampai menangis.'

"Tertawa dalam hal apa pun adalah penawar racun yang mujarab atas obsesi tragedi dan malapetaka… Saya berpikir akan sangat luar biasa untuk membuat "stan tawa" di mana-mana yang tidak dipungut biaya, sehingga Anda bisa tertawa saat situasi hati Anda sedang tegang!"

Terapi tawa mencakup sesi kelompok yang berfokus untuk memperoleh gelak tawa terpingkal-pingkal dalam usaha membantu orang-orang melihat sisi kehidupan yang lebih ringan.

Seseorang yang mencari beberapa hiburan dari tekanan masyarakat modern dapat datang bersama-sama untuk sesi tawa sesungguhnya. Sesi sering diawali dari orang inti yang memulai jenis tawa tertentu, misalnya, "tawa bertenaga" atau "tawa etiket kantor", dan kelompok akan menjawab dengan versi mereka sendiri. Tawa "pura-pura" ini akan menciptakan momentum untuk tawa yang sesungguhnya dan dengan demikian terapi akan berjalan.

Pagi hari adalah waktu yang tepat bagi kelompok tertawa untuk berlatih, sebab pagi hari dapat menetapkan suasana hati yang riang untuk sisa hari itu. Beberapa perusahaan menggunakan terapi tawa sebagai aktivitas pembentuk tim.

Salah satu hal terbaik dari terapi tawa adalah bahwa hal itu dapat dilakukan kapan pun, dimana pun dan tidak perlu merogoh kocek. Carilah di Internet dan temukan kelompok terapi tawa lokal di dekat Anda.

Jika bergabung dengan kelompok terapi tawa tidak sesuai dengan kepribadian Anda, Anda tetap dapat tertawa, ada banyak cara untuk menggali endorphin. Menyewa DVD komedi adalah awal yang baik atau berkumpul dengan teman yang dapat membuat Anda tertawa.

Anda bahkan bisa mencoba melakukan beberapa "terapi tawa sendiri"? Cobalah beberapa tawa gila-gilaan dan lihatlah seberapa cepat momentum itu dibangun dan tawa cekikikan mulai mengalir. Sebelum Anda sempat menyadarinya, Anda akan tergelak dengan sendirinya dan Anda akan merasa jauh lebih baik juga! [erb/www.hidayatullah.com]

[+/-] Selengkapnya...

Terapis: Sehat Dengan Tertawa

Terapis: Sehat Dengan Tertawa PDF Print E-mail
Wednesday, 20 August 2008 20:47

Seorang terapis psikologi di Mackay, Queensland mengatakan, humor dan tawa adalah obat menyehatkan. Tertawa merangsang "hormon bahagia" tubuh, katanya

Hidayatullah.com--Sering kali sulit untuk melihat sisi humor dalam hidup ketika Anda merasa tertekan dan sangat membutuhkan terapi khusus. Namun beberapa dokter dan pekerja kesehatan menawarkan sebuah solusi yang unik, yaitu terapi tawa.

Pemakaian humor (hal lucu) kini secara serius diterapkan untuk membantu menghilangkan stress, mengurangi rasa sakit dan bahkan yang terpenting, untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Katrina Robertson membuka praktek psikologi di Mackay, wilayah utara Queensland. "Saya akan selalu berpandangan terbuka bila saatnya menggunakan teknik dan terapi baru," jelasnya. "Saya telah berpartisipasi dalam kelompok terapi tawa, saya menggunakan humor dan tawa sebagai bagian dari konseling dan terapi umum bila diperlukan."

Tertawa sering digunakan secara intuitif dalam kehidupan sehari-hari sebagai pereda stress atau coping mechanism. Riset yang berkelanjutan di bidang medis dan ilmiah sedang membuktikan bahwa tertawa bisa menjadi terapi pelengkap yang sangat baik ketika digunakan bersamaan dengan perawatan konvensional.

Tertawa merangsang dan meningkatkan pelepasan endorphin, "hormon bahagia" tubuh. Tertawa juga meningkatkan sejumlah sel yang memproduksi antibodi dan meningkatkan efektivitas T-Cells (sel yang masuk ke dalam grup sel darah putih yang diketahui sebagai limfosit dan memainkan peran utama pada sistem kekebalan tubuh) dalam tubuh. Hal ini memperkuat sistem kekebalan tubuh dan juga membantu mengurangi gejala tekanan fisik.

Menurut Katrina, "Tertawa adalah cara yang sangat baik untuk melepaskan ketegangan dan dapat dengan mudah mengubah fokus dan membantu mengalihkannya dari beberapa persoalan rumit, karenanya ada perkataan: 'saya terlalu banyak tertawa sampai menangis.'

"Tertawa dalam hal apa pun adalah penawar racun yang mujarab atas obsesi tragedi dan malapetaka… Saya berpikir akan sangat luar biasa untuk membuat "stan tawa" di mana-mana yang tidak dipungut biaya, sehingga Anda bisa tertawa saat situasi hati Anda sedang tegang!"

Terapi tawa mencakup sesi kelompok yang berfokus untuk memperoleh gelak tawa terpingkal-pingkal dalam usaha membantu orang-orang melihat sisi kehidupan yang lebih ringan.

Seseorang yang mencari beberapa hiburan dari tekanan masyarakat modern dapat datang bersama-sama untuk sesi tawa sesungguhnya. Sesi sering diawali dari orang inti yang memulai jenis tawa tertentu, misalnya, "tawa bertenaga" atau "tawa etiket kantor", dan kelompok akan menjawab dengan versi mereka sendiri. Tawa "pura-pura" ini akan menciptakan momentum untuk tawa yang sesungguhnya dan dengan demikian terapi akan berjalan.

Pagi hari adalah waktu yang tepat bagi kelompok tertawa untuk berlatih, sebab pagi hari dapat menetapkan suasana hati yang riang untuk sisa hari itu. Beberapa perusahaan menggunakan terapi tawa sebagai aktivitas pembentuk tim.

Salah satu hal terbaik dari terapi tawa adalah bahwa hal itu dapat dilakukan kapan pun, dimana pun dan tidak perlu merogoh kocek. Carilah di Internet dan temukan kelompok terapi tawa lokal di dekat Anda.

Jika bergabung dengan kelompok terapi tawa tidak sesuai dengan kepribadian Anda, Anda tetap dapat tertawa, ada banyak cara untuk menggali endorphin. Menyewa DVD komedi adalah awal yang baik atau berkumpul dengan teman yang dapat membuat Anda tertawa.

Anda bahkan bisa mencoba melakukan beberapa "terapi tawa sendiri"? Cobalah beberapa tawa gila-gilaan dan lihatlah seberapa cepat momentum itu dibangun dan tawa cekikikan mulai mengalir. Sebelum Anda sempat menyadarinya, Anda akan tergelak dengan sendirinya dan Anda akan merasa jauh lebih baik juga! [erb/www.hidayatullah.com]

[+/-] Selengkapnya...

about me hatibening Template by : kendhin x-template.blogspot.com